Ibuku menikah dengan seorang pria kaya raya. Aku, anak dari pernikahan sebelumnya, harus ikut masuk ke keluarga konglomerat itu. Hidup di keluarga kaya tentu saja menyenangkan. Kecuali satu hal, kakak tiriku yang tampan dan dingin itu sangat membenciku. Tatapan matanya padaku makin lama terasa makin aneh. Sampai suatu malam, dia pulang dalam keadaan mabuk. Aku berteriak sampai suaraku serak, tetapi tetap saja aku terpaksa memanggilnya sayang semalaman.
View MoreAkhirnya, aku mengikuti James kembali ke vila yang sudah sangat aku kenal.Ibu dan ayah tiriku tampak sedang duduk di sofa bersama dengan James. Mereka tampak seperti sedang melakukan persidangan. Aku pikir suasananya akan sangat canggung, tetapi kenyataannya, wajah ayah tiriku dipenuhi dengan senyuman. Ibuku juga tertawa sambil menangis di saat yang bersamaan."Dasar kamu ini anak bodoh," ujar ibuku.Aku melemparkan diri ke pelukan ibuku, sementara hidungku terasa perih, hampir saja aku menangis. Ini seharusnya menjadi momen yang mengharukan, tetapi sayangnya pergelangan tanganku masih tidak bisa digerakkan.Aku menatap dengan marah, lalu berkata, "James, sudah cukup.""Nggak cukup, aku bahkan ingin mengikatmu dengan rantai." James menggenggam pergelangan tanganku dengan erat, matanya tidak berkedip ketika menatapku. "Candice, kamu suka sekali kabur."Aku berujar, "Seharusnya aku memang nggak berada di sini sejak awal. Untungnya, ibuku bisa menikah dengan Paman ....""Anak bodoh, apa
Ini bagaikan petir yang menyambar di siang bolong.Tubuhku gemetaran karena amarah, lalu aku menampar James."Dasar kamu nggak tahu malu!""Aku memang nggak tahu malu." James yang biasanya tenang, menggertakkan gigi, dengan bekas tamparan di wajahnya. "Apa hakmu menjadi adikku?"Ketika melihat ibuku terhuyung, aku segera berhenti berdebat dengannya. Namun, setelah membantu ibuku berdiri, aku tidak tahu harus mengatakan apa. Ketika melihat wajah ibuku yang pucat, aku meninggalkan vila dalam keadaan linglung.Sebelum mereka bisa mengejarku, aku segera naik taksi, menunjuk sebuah arah secara asal, lalu menghilang tanpa jejak.Maafkan aku, Ibu.Aku menatap kosong ke jalanan yang ramai, tidak tahu harus pergi ke mana. Tidak ada tempat yang bisa aku sebut rumah lagi.Aku menemukan tempat singgah seadanya, merapikan pikiranku yang kacau, lalu mengirim pesan panjang untuk ibuku.Intinya adalah dia pantas mendapatkan yang lebih baik setelah meninggalkan ayahku yang tidak setia, yang dia inginka
Apa yang aku lakukan sepertinya efektif. Tatapan ayah tiriku padaku menjadi makin lembut. Dia juga tidak bertengkar lagi dengan ibuku secara diam-diam.Semua berkembang sesuai keinginanku, kecuali nafsu James yang makin besar. Rasa sakit di pinggang serta punggung di malam hari belum cukup. Di siang hari, dia bahkan berani menerobos masuk ke kamarku.Caranya juga makin bervariasi. Setiap kali, aku akan disiksa habis-habisan. Beberapa kali aku ingin menghentikannya, tetapi ketika melihat foto gosip ayah tiriku dengan artis terkenal di koran, aku hanya bisa makin menurut pada James.Makin aku menurut, makin keterlaluan tingkah pria itu."Kamu gila!" teriakku.Ibu dan ayah tiriku baru saja selesai sarapan dan pergi. Ini masih pagi, aku bahkan belum sepenuhnya bangun!James kembali bersikap dingin seperti saat pertama kali bertemu denganku, bertolak belakang dengan gerakan tubuhnya yang penuh gairah."Kamu bisa menolak kapan saja," ujar James.Namun, aku tidak bisa menolaknya, jadi aku han
James merasa tersinggung oleh tuduhanku, wajahnya tampak tidak senang."Apa hubungannya denganku? Yang kamu berikan semalam hanya cukup untuk membuatku nggak menentang Bibi."James bangkit berdiri, lalu berjalan ke belakang tempat dudukku. Dia sedikit menundukkan kepala mendekati telingaku. Jari-jarinya yang kokoh menyelinap ke dalam gunung di dadaku.Ini juga tempat yang paling dia sukai semalam.Dia mendengarkan napasku yang terengah, sementara tubuhku sepenuhnya didominasi oleh sentuhannya."Kalau kamu menginginkan bantuanku, lakukan seperti yang aku katakan semalam. Selain itu, hal lainnya bukan urusanku," ujar James.Harapanku terlalu tinggi.Aku bahkan berpikir bahwa rasa suka James padaku adalah sesuatu yang spontan, cinta yang saling berbalas.Karena masih ada orang lain di rumah, James tidak melanjutkan aksinya siang bolong. Setelah James pergi bekerja, aku berpikir bahwa bulan madu ibu dan ayah tiriku tampaknya berjalan dengan baik. Jadi, aku tidak harus memohon pada James.S
Malam itu, aku sebenarnya sudah memiliki firasat. Namun, saat pintu kamar dibuka langsung dengan kunci, aku tetap merasa terkejut.Kamar Ibu ada tepat di sebelahku."Kamu gila!" tegurku dengan nada dingin.Tatapan James tetap tenang. "Mau bagaimana lagi? Kalau gunungnya nggak mau mendatangiku, aku yang harus mendatangi gunungnya."Dia menatapku yang sedang mengenakan gaun tidur dengan pandangan mengejek, lalu melemparkan sesuatu ke arahku."Datanglah ke kamarku besok malam dengan mengenakan ini," lanjut James.Begitu melihat dengan jelas benda apa itu, aku tidak bisa menahan diri. Aku langsung melemparkan benda yang hanya berupa tali berhiaskan mutiara itu ke wajahnya."Dasar mesum!"Pria mesum itu sama sekali tidak merasa bersalah. Dia malah langsung melakukan hal yang tak pantas dilakukan di rumah, tidak peduli meski di sebelah adalah kamar ibuku. Aku bukan orang mesum, jadi aku hanya bisa menggertakkan gigi menahan gelombang demi gelombang yang datang.James sialan itu seolah merasa
Setelah itu, James kembali normal. Setidaknya aku tidak melihat perbedaan dari hari-hari sebelumnya. Wajahnya tetap dingin, sibuk bekerja di antara berbagai urusan yang rumit, bahkan tidak pulang ke vila lagi.Sampai akhirnya ibu dan ayah tiriku kembali.Mereka membawa banyak hadiah mahal. Ibuku terlihat lelah setelah perjalanan panjang. Ayah tiriku justru sangat bersemangat dengan ceritanya, bahkan sengaja menelepon James untuk pulang.Begitu James datang, aku tidak menyangka pria ini akan duduk di sampingku di sofa.Baru saja aku berniat menghindar, aku mendengar ibuku berkata, "Aku jadi lega melihat kalian berdua akur."Aku tidak punya pilihan selain diam. Kemudian, bersama dengan James, aku mendengarkan ayah tiriku bercerita panjang lebar tentang pengalaman perjalanannya.Namun, makin lama aku mendengarkan, makin aku merasa ada sesuatu yang salah. Seakan ada semut yang merayap masuk, langsung menuju ke wilayah pribadiku. Aku menoleh untuk menatap James dengan tatapan tajam. Dari pu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments