"Hhhh, kau mengejekku, dengan menirukan gaya mantan presiden?"Ia mendengkus kesal sambil membenahi tas dibahunya."Iya," jawabku sambil tertawa."Minggirlah kalau kau tak mau memberiku bantuan," ujarnya sambil menelan ludah. Ia terlihat kehausan, bibirnya kering dan berjalan sembari memegangi tenggorokannya."Kau haus?""Gak usah peduli," jawabnya yang kurasa ia sedang malu karena aku melihat kekasihnya mengusirnya."Jadi kau akan kemana?" tanyaku menahan langkahnya."Pergi ke kontrakan temanku, dan mencadi kerjaan, tapi apa pedulimu?""Tidak ada." Aku mengendikkan bahu."Tapi kenapa kau tankenrunah orang tuamu?""Orang tuaku tidak akan menerima aku, apalagi saat ini kita akan bercerai, dan isu berselingkuh sudah membuatku diasingkan dari keluarga," jawabnya."Oh, begitu ....""Kenapa? Kau puas? Karena kau sudah memastikan bahwa aku sangat menderita, maka ... aku mohon sekarang kembalikan kartu debitku," ujarnya sambil mengulurkan tangan."Ya ampun lelaki ini, enak saja mulutmu bica
Terakhir Diperbarui : 2025-05-05 Baca selengkapnya