"aku tidak mau, Wanda, aku adalah suamimu," ujarnya tegas sembari menyusulku ke wastafel."Aku sudah tak mau lagi denganmu!" tegasku."Kenapa? bukannya seseorang berhak diberi kesempatan kedua?""Maaf, Mas, aku rasanya selalu teringat bagaimana mesranya kamu menyentuh wanita itu, aku akan sulit memulihkan kepercayaan dan akhirnya, selalu curiga, maka, aku tak bisa bersamamu lagi, Mas.""Astaga ... bodohnya aku," gumamnya."Aku sangat murka padamu Mas, namun percuma marah dan melampiaskan segalanya, aku merasa tak akan mengubah apapun, jadi, kita bercerai saja."Pria itu segera menyusulku dan menarik lenganku, ia menggeleng cepat dengan gestur khawatir dan tidak ingin kami berpisah."Jangan lakukan ini, Wanda, akan sulit bagiku, aku akan berubah, aku janji," bujuknya sambil membingkai wajahku dengan kedua tangannya."Sulit bagaimana, Mas? kamu khawatir tidak ada yang akan menyokong uang belanja dan pengeluaranmu? kamu takut?""Bukan begitu, Sayang, dengar, maafkan kekonyolanku, tetap
Last Updated : 2025-05-02 Read more