Semua Bab Menantu Tak Ternilai: Bab 421 - Bab 430

Amber terkesiap, dia tidak mengatakan apapun dalam waktu yang cukup lama.Bastian kemudian tersenyum dan berkata, "Aku mengerti dengan kekhawatiranmu. Tapi ini adalah jalan yang harus aku ambil untuk mengakhiri semuanya. Sungguh aku tidak bisa merasakan begitu saja ibuku dibunuh oleh kakakmu."Amber kini menganggukan kepalanya dengan pandangan yang kosong. Namun sebenarnya wanita itu sedang membayangkan bagaimana jika Bastian benar-benar bisa menghancurkan keluarganya. Dan dia juga berpikir tentang bagaimana cara mengantisipasinya kalau sebelumnya sudah sudah memiliki gambaran. Namun kini yang menjadi ragu."Aku mengerti dengan amarah yang ada di dalam dirimu, sebab seluruh keluargaku pun merasakan dendam yang begitu membara kepadamu. Dan aku tetap berada di tengah-tengah. Jelas kalau aku nggak terima kalau aku meninggal dengan cara dibunuh, tapi kembali lagi aku melihat kalau dia layak untuk dibunuh karena dia yang sudah membunuh ibumu terlebih dahulu," ucap Amber sembari menatap dal

Rencana yang sudah dibuat oleh Anders itu mengejutkan Bastian. Walau dia sudah tahu kalau Sang Dewa Perang akan melakukan itu, namun tetap saja jantungnya berdetak dengan keras."Kamu ingin lakukan itu hari ini?" tanya Bastian."Sebenarnya aku sudah merencanakannya dari 3 hari setelah meninggalnya bu Farah. Tapi ketika aku mendengar kondisi mulus sedang turun jadi aku menundanya. Barulah ketika aku mendengar kalau kamu sudah mulai membaik, aku berencana untuk menghukum kedua orang itu," terang Dewa Perang."Jadi seperti itu ya, maafkan aku yang merepotkanmu," ucap Bastian seraya tersenyum.Anders menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Sama sekali nggak merepotkan, kok. Jadi bagaimana, apakah aku bisa melakukannya sekarang?""Tentu saja. Kamu adalah Dewa Perang dan kenapa kamu malah minta izin kepada aku? Kupikir apapun yang kamu rencanakan sudah seharusnya terlaksana," ucap Bastian."Memang tanggapannya sederhana tapi sebenarnya tidak sesederhana itu. Mungkin jika kasus ini melibatk

Ketika Mark bergerak ke area belakang, tiba-tiba seorang pria berusia sekitar 40 tahun melompat dari atas rumahnya hingga membuat Mark terkejut dan reflek langsung memukul pria itu."Ey, tenang, ini aku! Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya pria itu yang menggunakan pakaian tradisional Tiongkok.Mark mengusap dada ketika melihat ternyata yang datang ada teman lamanya."Ah kamu ngagetin aja!" protes Mark. "saat ini aku sedang diburu oleh Dewa Perang. Dia ingin membunuhku bersama dengan seluruh pasukanku."Teman yang Mark itu mengernyitkan kening. Lalu dia berkata, "Kenapa dia ingin membunuhmu?"Mark menarik napas panjang kemudian menceritakan apa yang sebenarnya terjadi yang tentunya dengan lebih didramatisir dan memojokkan Dewa Perang hingga menjadi pihak yang disalahkan.***Di halaman rumah, pasukan Bastian sudah tiba. Namun mereka dilarang oleh Anders masuk sebelum pasukan bagian luar yang menggunakan senjata api habis terlebih dahulu.Suara tembakan terdengar seperti suara petasan

Bastian berusaha untuk mengambil napas dalam-dalam untuk melepaskan sesak napas yang sedang dialami."Kenapa? Kamu nggak bisa bernapas? Kasihan sekali! Atau mungkin aku akan mengirim ke neraka satu ini juga, ya, agar kamu tidak merasakan sakit kamu lebih lama lagi," kata Zheng.Kekuatan Zheng memang seperti gajah dewasa, kuat dan tidak bisa ditahan. Jika anda mencoba untuk menahan dia akan mendapatkan kerusakan yang hebat pada tubuhnya. Jika saja Bastian tidak memiliki energi alami, dia tidak akan bisa menahan semua serangan dari Zheng.Dengan memiliki kekuatan seperti itu dia tidak pernah mengalami kekalahan sekalipun semenjak pertama kali dia menjadi seorang petarung. Maka dari itu saat dia mengetahui kalau Bastian bisa menahan semua serangannya, dia menjadi semakin yakin dengan aura dan energi alam yang dimiliki oleh Bastian dan dia pun sekarang bertekad untuk mengambilnya.Zheng membungkukkan badannya berniat untuk menjambak rambut Bastian. Namun ternyata Bastian sudah menunggu di

Master Lee melihat Mark dan Walter yang berlari berusaha meninggalkan rumah lewat pintu belakang.Secepat mereka berlari tetapi Lee lebih cepat dibanding mereka.Karena posisi mereka yang sedang membelakangi dan berlari sehingga membuat tidak siap dalam menerima serangan, dua orang itu dengan mudah dijatuhkan oleh Master Lee dengan mengundang kedua punggung pria itu hingga tersungkur.Mark dan Walter akan berdiri dan melawan Master Lee untuk melakukan perlawanan terakhir. Namun sayang, Master Lee kini sudah pulih dan bisa mengeluarkan seluruh kemampuannya.Dengan cepat Master Lee langsung menghajar kedua pria itu dengan serangan seribu pukulan.Dalam waktu singkat kedua orang itu langsung yang tergeletak menerima serangan yang bertubi-tubi dari Master Lee yang mengenai tepat di saraf-saraf penting tubuh kedua pemimpin Asosiasi Master Beladiri Indonesia.Kedua orang itu langsung tersungkur dan tidak bisa bangkit lagi karena semua tubuhnya kaku dan tidak bisa digerakkan."Berkat kalian