“Ada kamar mandi di sana,” tunjuk Shinji akhirnya . Memecah kecanggungan. Ia menunjuk sebuah lorong di sebelah kirinya. “Mungkin kau bisa membersihkannya.”Medina bergegas masuk ke kamar mandi mewah itu. Ia menggosok-gosok noda wine dengan air dan sabun, tapi upayanya sia-sia. Setelah beberapa menit, ia keluar dengan penampilan yang menyedihkan. Blusnya setengah basah, kusut, dan noda merah itu masih terlihat jelas.Shinji melihatnya, dan entah mengapa, pemandangan itu terasa aneh. Wajah tegang Medina, rambutnya yang sedikit berantakan karena frustrasi, dan pakaiannya yang basah membuat gadis itu tampak rapuh.“Itu tidak akan hilang,” kata Shinji. Ia bangkit dari sofa. “Tunggu sebentar.”Ia masuk ke kamar utamanya, lalu keluar lagi membawa sehelai kaus. Kaus katun berwarna gelap, yang jelas-jelas miliknya.“Pakai ini,” ujar Shinji, menyodorkan kaus itu. “Setidaknya kau tidak kedinginan.”Medina ragu-ragu. Menerima pakaian dari Shinji terasa sangat intim, dan berbahaya.“Aku… a
Last Updated : 2025-10-01 Read more