Shinji datang ke kontrakan Medina untuk mengonfrontasinya soal identitas yang janggal. Namun, saat ia masuk, Medina masih tampak lemah karena sakit. Wajahnya pucat, rambut berantakan, dan tubuhnya masih panas.Shinji berdiri dengan ekspresi dingin, seakan tak peduli, tapi matanya diam-diam memperhatikan kondisi Medina.“Kenapa setiap aku memikirkanmu, kepalaku terasa sakit?” suara Shinji rendah, nyaris seperti bergumam.Medina yang sedang meringkuk di bawah selimut hanya terdiam. Ia menunduk, tak sanggup menatap mata tajam pria itu.Shinji tidak mendapatkan jawaban. Ia mendekat, menarik kursi, lalu duduk di samping ranjang. “Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyanya lagi.Medina tetap diam. Matanya setengah terpejam karena lemah, tapi dalam hati ia bertanya-tanya—mungkinkah pria ini… pelaku yang pernah melecehkannya di pesta prom dulu?Shinji menatap Medina yang masih terbaring lemah. Wajahnya pucat, napasnya pendek-pendek. Untuk sesaat, tatapan tajamnya melunak—meski hanya sekilas.
Last Updated : 2025-09-24 Read more