"Lio!" seru Lili dengan suara setengah berbisik, setengah marah, karena bibir Lio terus menciumi tengkuk lehernya tanpa henti.Lio tetap tak menggubris peringatan halus itu. Pelukannya dari belakang semakin erat, seolah tak ingin membiarkan Lili lepas walau sedetik pun. Ciuman lembutnya menyusuri kulit leher Lili, menciptakan sensasi geli bercampur rasa hangat yang membuat jantung Lili berdetak tak karuan."Lio, aku mohon jangan seperti ini," pinta Lili, suaranya nyaris memelas. Ia mencoba melepas pelukan Lio, namun tubuh pria itu tetap kokoh membungkusnya.Akhirnya, Lio menarik napas panjang, lalu menghentikan aktivitasnya. Ia melepaskan pelukannya, tapi hanya untuk membalik tubuh Lili agar menghadap padanya. Kedua tangannya kini memeluk pinggang Lili, menariknya hingga dada mereka bersentuhan."Lepas tidak," bisik Lili, menatap mata Lio yang terlihat begitu penuh hasrat sekaligus lembut.Lio menggeleng pelan sambil tersenyum. "Tidak mau. Aku kangen kamu, Li. Kangen banget."Baru jug
Last Updated : 2025-07-21 Read more