Mama Riri dan Papa Ray yang sedang duduk di kursi makan menikmati sarapan bersama menantu mereka, sama-sama tersenyum melihat Devi pagi ini. Ada rona kebahagiaan yang terpancar dari wajah menantunya itu. Tidak seperti pagi-pagi sebelumnya, Devi terlihat begitu ceria, matanya berbinar, senyumnya mengembang. Kehangatan yang jarang sekali mereka lihat dari menantu yang mereka cintai seperti anak sendiri."Ma, Pa. Aku kembali ke kamar dulu ya. Bangunin Mas Romi," ucap Devi sopan. Ia berdiri dari kursinya, membetulkan letak baju kerjanya, lalu menatap kedua mertuanya dengan senyum tulus.Sesuai perkataan Devi, memang Romi belum juga turun dari kamar. Hampir setiap pagi, putra Mama Riri dan Papa Ray itu selalu memilih berlama-lama di kamar ketimbang sarapan bersama keluarga. Entah apa alasannya, tapi mereka tahu, salah satunya karena Romi enggan diintrogasi oleh orang tuanya, apalagi kalau sudah menyangkut nama Wilona, cinta lamanya."Pergilah," ujar Mama Riri sambil tersenyum lembut, seola
Last Updated : 2025-09-12 Read more