Mama Riri dan juga Papa Rey yang sedang menonton televisi di ruang tengah, kini saling pandang. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lebih lima belas menit, namun Romi, sang putra, belum juga pulang. Padahal, menurut Pak Ruslan, supir keluarga mereka, Romi akan pulang sekitar jam sembilan.Raut wajah Mama Riri mulai terlihat cemas. Jemarinya tidak berhenti mengetuk meja kecil di samping sofa. Sementara Papa Rey berusaha menenangkan diri, meski hatinya juga sedikit resah."Pa," ucap Mama Riri pelan, namun penuh keraguan. "kenapa mama berpikir, Romi itu tidak sedang ada urusan pekerjaan, tapi dia sedang menemui Wilona."Papa Rey menoleh, menatap istrinya dengan tatapan yang ingin menepis kecemasan itu. "Ma, putra kita sudah berubah. Kalau dia masih mengharapkan Wilona, tentu Devi, menantu kita itu, tidak akan hamil. Kamu tahu, Devi sedang mengandung cucu kita. Itu bukti Romi sudah ikhlas melupakan masa lalunya."Namun, Mama Riri menggeleng pelan. "Tapi kenapa Romi belum juga pulang, P
Last Updated : 2025-09-19 Read more