Sudah berjam-jam Mirza menemani Fazia berbelanja di sebuah supermarket, membeli banyak bahan pokok serta kebutuhan sehari-hari. Awal yang menyenangkan untuk memulai kehidupan baru, yaitu menghabiskan waktu berdua. Berumah tangga tak melulu soal ranjang, bukan? Masalahnya, Fazia seakan lupa waktu, tak lelah mengelilingi supermarket tersebut. Sebaliknya, Mirza merasa tak nyaman dan bosan. Kepalanya sedikit pusing, apalagi ketika berada di etalase daging mentah, membuat perutnya mual hingga dia mengajak Fazia untuk menyudahi waktunya di sana. “By ... udah, yuk.” Mirza merengek untuk yang kesekian kalinya. “Kakak kenapa, sih, dari tadi ngajakin pulang terus? Kalo Kakak mau pulang duluan, ya silakan!” Fazia jengah mendengar rengekan suaminya yang persis seperti anak kecil. “Kamu gak capek berjam-jam muterin tempat ini?” Mirza memaksakan langkahnya yang lelah sembari mendorong troli. “Nggak! Kakak aja yang loyo!” Fazia masih betah berada di sana, sungguh. “Aku nanti nyuruh orang, deh,
Huling Na-update : 2025-06-08 Magbasa pa