All Chapters of Perjanjian Pernikahan Tanpa Hati : Chapter 11 - Chapter 20

Aulia berdiri di depan cermin, memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Dia mengenakan blouse putih lengan pendek yang pas di tubuhnya, memperlihatkan kulit putih dan lembut di lengan dan lehernya. Blus itu memiliki potongan yang elegan, dengan kerah yang sedikit terbuka. Rok hitam yang dia kenakan jatuh tepat di bawah lutut, menekankan lekuk tubuhnya yang indah. Sepatu hak tinggi senada dengan warna rok yang dia pilih menambahkan sentuhan elegan pada penampilannya, membuat kaki-kakinya terlihat panjang dan ramping.Rambutnya yang panjang dan lembut tergerai di punggungnya, menambah kesan feminin yang kuat. Dengan penampilan yang sempurna, Aulia merasa siap untuk menghadapi hari baru.Dia berjalan ke lantai bawah, tapi tiba-tiba terhenti ketika melihat Ryker berdiri di depannya, memblokir jalannya.Ryker masih terlihat sedikit pucat dan lelah, tapi mata hitamnya yang tajam memandang Aulia dengan intensitas yang membuat Aulia merasa sedikit tidak nyaman.Dia berdiri dengan kaki

Aulia duduk dengan tenang di ruang resepsionis kantor Firma Hukum yang merupakan rekomendasi salah seorang kenalannya. dengan penampilan yang elegan dan rambut yang tergerai dengan rapi,dia menatap jam tangan yang tersemat di pergelangan tangannya, menunggu surat kontrak kerja yang seharusnya sudah siap beberapa menit yang lalu.Ruangan resepsionis yang luas dan mewah itu dipenuhi dengan furniture yang elegan dan dekorasi yang modern, membuat Aulia merasa nyaman dan percaya diri tentang keputusannya untuk bekerja di sini.Tiba-tiba, suara yang tidak terduga memecah keheningan ruangan - suara tembakan yang keras dan jelas terdengar dari halaman gedung. Aulia dapat merasakan bagaimana hatinya berdegup kencang saat suara teriakan dan keributan mengikuti suara tembakan tersebut.Suasana ruangan resepsionis yang tadinya tenang dan elegan seketika berubah menjadi kacau dan tegang.Aulia langsung berdiri dari kursinya, mata tetap fokus pada pintu ruangan yang terbuka ke arah halaman gedung.

Ryker memasuki kantor Firma Hukum milik Leon dengan langkah yang cepat dan penuh kekhawatiran. dia langsung menuju meja resepsionis, di mana seorang wanita muda dengan senyum ramah menyambutnya. "Dengan siapa saya bisa berbicara?" Ryker bertanya dengan suara yang keras dan penuh urgensi. "Saya bisa membantu, Pak," resepsionis itu menjawab dengan sopan. "Ada yang bisa saya bantu?" Ryker mengeluarkan sebuah foto dari kantongnya dan menunjukkannya kepada resepsionis. "Apakah Anda mengenal wanita ini? Dia bernama Aulia. Saya mencarinya." Resepsionis itu menatap foto tersebut dengan mata yang lebar, kemudian mengangguk. "Ya, Pak. Saya mengenalnya. Dia datang ke sini pagi ini untuk mengambil surat kontrak kerjanya." Ryker menyipitkan matanya, walaupun ia senang dapat menemukan Aulia di tempat ini. Tapi, surat kerja yang dimaksudkan mengganggu pikirannya. "Apakah dia masih di sini?" Resepsionis itu menggelengkan kepala dengan ekspresi khawatir. "Tidak, Pak. dia tidak baik-baik saja

Pesta ulang tahun rekan bisnis Ryker berlangsung di pinggir kolam renang Hotel Elité, salah satu hotel termewah di kota. Lampu-lampu yang tergantung di atas pohon-pohon dan di sekitar kolam renang menciptakan suasana yang romantis dan mewah. Kolam renang itu sendiri dihiasi dengan lilin-lilin yang mengapung di permukaan air, menciptakan efek cahaya yang memukau. Meja-meja makan diatur dengan rapi di sekitar kolam renang, dilengkapi dengan kain putih yang elegan dan piring-piring kristal yang berkilau. Makanan yang disajikan adalah hidangan-hidangan gourmet seperti foie gras, lobster, dan kaviar, disertai dengan minuman-minuman mewah seperti champagne dan wine impor.Di sudut area pesta, sebuah band live memainkan musik jazz yang lembut dan elegan,menambahkan suasana yang mewah dan glamor.Tamu-tamu undangan, yang terdiri dari pengusaha-pengusaha sukses dan selebriti, berdandan dengan pakaian-pakaian formal yang mewah dan elegan, menambahkan kesan glamor pada pesta tersebut.Sementara

Aulia tiba di kantor Firma Hukum dengan perasaan yang campur aduk - gugup, bersemangat, dan sedikit waspada karena peringatan Ryker tentang Leon Hakim.Dia melewati lobby yang mewah dan modern, lalu menekan tombol lift untuk menuju lantai 13, tempat divisi Hukum Perdata.Saat lift membuka, Aulia melihat sekretaris yang sudah menunggunya dengan senyum ramah."Selamat pagi, Ibu Aulia. Saya Rina, sekretaris Pak Leon. Beliau meminta saya untuk menjemput Anda."Aulia mengikuti Rina ke ruang kerja yang luas dan elegan. Di dalam ruangan, beberapa orang sudah duduk menunggu.Rina memperkenalkan, "Pak Leon, ini Ibu Aulia, staf baru divisi Hukum Perdata."Leon Hakim berdiri dari kursi, menatap Aulia dengan mata yang tajam, terlihat kurang bersahabat namun tetap menampilkan senyum tipisnya."Selamat datang, Ibu Aulia. Kami senang Anda bergabung dengan tim kami. Rina, silahkan jelaskan prosedur kerja dan tugasnya."Rina mengangguk dan memulai penjelasan,"Ibu Aulia, sebagai Staf Hukum Perdata,