"Arsha, jangan. Ibu sudah lama menunggunya berbuah." Kiara menarik lengan Arsha untuk menjauh. Arsha tertawa mengejek sang ibu. Dia suka sekali kalau melihat Kiara panik dan geram. Anak itu kemudian beralih ke tanaman bunga. Menarik bunga Bougenville yang tengah mekar lalu membuangnya ke tanah."Duh, Arsha," geram Kiara sambil terus menjemur baju. Beginilah kalau diajak ke samping rumah. Tanaman bunganya habis dipreteli sama si anak."Arsha." Mendengar panggilan itu, spontan Kiara dan Arsha mencari sumber suara. Dari arah depan, Bu Puri berjalan menghampiri sambil menenteng tas anyaman."Arsha, Nenek datang," ujar Kiara. "Ayo, salim dulu."Arsha berlari, terjatuh, bangun mengibaskan tangannya yang kotor, lalu berlari lagi menubruk neneknya. Dia suka sekali kalau Bu Puri datang. Pasti membawakannya oleh-oleh."Gala sudah berangkat?" tanya Bu Puri saat Kiara mencium tangannya. "Sudah, Bu. Barusan.""Ini ibu bawain kare ayam sama puding kesukaan Arsha.""Makasih, Bu." Kiara menerima ta
Huling Na-update : 2025-05-22 Magbasa pa