Langkah kaki Nania bergema di lorong panjang rumah sakit, air matanya menetes sejak tadi. Sejak mengetahui kebenaran yang disembunyikan, hatinya tidak lagi tenang. Bagaimana bisa Ayah dan abangnya membatalkan pernikahan tanpa bicara dulu dengannya. Bukannya dia yang menerima lamaran itu sebelumnya, lalu mengapa harus orang lain yang membatalkannya. Apa keputusannya tidak penting?Diantara gemuruh isi kepalanya yang ribut, ada hal lain yang dia pikirkan. Bagaimana kondisi Maha, bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi, kenapa tidak satupun dari keluarga Maha yang menghubunginya. Sizy, atau Asha misalnya? Kenapa mereka diam?“ICU… di mana ruang ICU?” tanyanya panik pada perawat yang baru saja keluar dari lift.“Lurus, belok kanan, nomor tiga,” jawab perawat itu singkat.
Last Updated : 2025-08-08 Read more