Begitu wajah Amora muncul di layar, Alvaro langsung bersandar ke dinding apartemennya, matanya berbinar seolah habis ketemu harta karun. “Sayang… ya ampun, aku kangen banget sama kamu.” Amora tersenyum manis, meski pipinya memerah. “Tiga sehari dipingit, Mas. Kok udah kayak orang tiga tahun LDR?” Apa yang dirasakan Alvaro, juga dirasakan oleh Amora. Bahkan tadi malam tidurnya tidak nyenyak Karena rasa rindu yang membelenggu. Namun Amora tidak sejujur Alvaro, dia bahkan lebih senang menertawakan calon suaminya itu. “Justru itu masalahnya!” Alvaro mendekat ke layar, suaranya setengah berbisik dramatis. “Satu hari tanpa kamu rasanya kayak… tiga abad. Aku hampir mati gaya di sini. Apartemen ini dingin, sepi, dan… nggak ada kamu yang bawel.” Amora langsung menahan tawa. “Bawel? Jadi aku bawel?” “Eh—bukan gitu, Sayang!” Alvaro panik, matanya melebar. “Bawel yang aku suka. Bawel yang bikin aku hidup. Kalau nggak ada kamu, aku bisa jadi zombie, tau nggak?” Amora akhirnya tertawa, s
Last Updated : 2025-09-29 Read more