Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir

Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir

last updateDernière mise à jour : 2025-05-29
Par:  LiaztaMis à jour à l'instant
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Note. 1 commentaire
11Chapitres
686Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Tubuh Amora sangat lemah. Hanya semangat yang membuatnya terus berjalan menuju rumah sakit agar anaknya dapat lahir. Namun siapa sangka, ia mendadak melihat suami yang menghilang selama 5 bulan, justru di rumah sakit dan menemani wanita lain yang sedang hamil?! Wanita itu bahkan menuduh Amora sebagai wanita simpanan dan anaknya adalah anak haram..... Di sisi lain, Alvaro, seorang CEO kaya raya tengah mencari ibu sambung untuk putrinya.... Lantas, bagaimana nasib Amora selanjutnya?

Voir plus

Chapitre 1

Bab 1. Perjuangan Ibu

"Sakit, ah sakit sekali...."

Amora yang terbaring di atas kasur tipis dengan perut besarnya--terus saja mengeluarkan rintihan kesakitan.

Tubuhnya seperti sedang ditarik dua mobil yang berlawanan arah, hingga perut dan kaki seakan terpisah.

Kontraksi kali ini begitu mengerikan.

Wanita itu lantas memijat tulang punggung bagian bawah. Mencoba mengalihkan rasa sakit yang semakin mencekam.

"Ya Tuhanku," desis Amora.

Bayang-bayang sang suami yang berjanji untuk kembali ke rumahlah yang membuatnya bertahan.

Ia tak berani pergi jauh dari kontrakan kecil ini--takut jika suaminya kembali dan tak dapat menemukannya.

Tapi, lima bulan berlalu, Randy tak kunjung kembali....

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Amora sampai harus bekerja serabutan di tempat laundry.

Sayangnya, satu minggu lalu, seorang wanita yang mengaku sebagai pemilik rumah datang dengan marah-marah.

Wanita itu menagih uang kontrakan!

Padahal selama ini Amora mengira rumah kontrakan yang mereka tempati adalah milik keluarga Setiawan, keluarga suaminya.

Katanya, Randy hanya membayar kontrakan 3 bulan, hingga Amora harus melunasi sewa 2 bulan terakhir.

Tabungannya terus menipis, hingga beberapa hari ini, ia terpaksa meneruskan hidupnya dengan makan mie.

Kuota internet pun tak dibelinya agar uang persalinan cukup di bidan.

Ini persalinan pertamanya. Namun, Amora memang tak punya pilihan. Sebagai yatim piatu, tidak ada yang bisa dimintainya pertolongan.

Tidak ada satu pun juga tetangga di kompleks yang jauh dari fasilitas apapun ini.

Saking takutnya, Amora nekad menyiapkan air di dalam baskom dan juga gunting untuk memotong tali pusarnya sendiri bila harus melakukan persalinan pertamanya seorang diri.

Entah harus dikatakan beruntung atau tidak, tetapi anaknya belum keluar, hingga malam ke-3 kontraksinya ini.

"Nak, kamu baik-baik ya, mama mohon jangan tinggalkan mama. Kita akan hadapi ini bersama." Amora terus saja berbicara seakan dia ingin menenangkan dirinya sendiri.

Hanya saja, udara kini begitu dingin.

Tubuh kurus wanita itu menggigil hebat, seolah tak mampu lagi menahan dingin yang menusuk.

Kembali, ia menghubungi suaminya meski setiap panggilan yang dilakukannya selalu berakhir sia-sia.

Memanggil taksi pun tak berani karena takut uang tak cukup.

Setelah berpikir sejenak, Amora akhirnya memutuskan untuk pergi dengan berjalan kaki ke rumah bidan.

Tak lupa dibawanga kantong kecil yang berisi kain panjang 2 buah.

Kain panjang ini diberikan ART yang bekerja di rumah keluarga Setiawan untuk menggendong bayinya nanti.

Tidak disangka kain ini akan sangat bermanfaat untuk bedong calon anaknya.

"Akhh..."

Jalan licin selepas hujan serta gelap, membuat Amora harus jalan dengan sangat hati-hati.

Namun, perutnya kembali terasa sakit.

Jarak tempuh ke rumah bidan seharusnya 45 menit, tetapi langkahnya yang lambat membuat Amora masih di jalan walau sudah 1 jam.

Amora menarik napas panjang.

Dia tidak boleh menyerah!

"Bertahan ya nak, itu rumah bidannya sudah kelihatan." Amora berkata sambil mengusap perutnya.

Untungnya, ia pun akhirnya sudah sampai di rumah bidan!

"Bu bidan, bu bidan bisa tolong saya?" Amora mengetuk-ngetuk pintu rumah bidan tersebut.

Ia sadar di jam 2 pagi seperti ini, ibu bidan pasti sedang tertidur lelap.

Namun, Amora tetap berusaha, hingga matanya tak sengaja menemukan bel di samping pintu. Ditekannya bel berulang-ulang kali hingga pintu rumah itu terbuka.

"Ada apa?" tanya wanita dengan rambut digulung ke atas seperti orang yang baru bangun tidur.

"Bu tolong, saya mau melahirkan." Amora berkata dengan bibir gemetar. Rasa sakit kontraksi membuat sekujur tubuhnya menggigil.

Bidan itu memandang keluar sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Setelah melihat tidak ada siapa-siapa, bidan itu bertanya, "Apa kamu datang sendiri?"

Amora mengangguk kan kepalanya.

"Ayo masuk." Bidan bertubuh tinggi itu langsung mengajak Amora masuk ke dalam kamar persalinan untuk memeriksa kondisi pasien.

"Ini sakitnya sejak kapan?" tanya ibu bidan setelah mengetahui pasiennya yang sudah pembukaan 6. Darah juga sudah keluar cukup banyak.

"Sudah 3 hari yang lalu bu, tapi sakitnya masih hilang-hilang timbul." jawab wanita berwajah pucat tersebut.

Bidan bernama Ernawati itu diam mendengar penjelasan dari Amora.

Selain sakit kontraksi Amora juga tidak makan makanan yang sehat dan bergizi. Sudah satu minggu ini ia hanya makan mie instan. Seharusnya ibu hamil tidak mengkonsumsi makanan cepat saji, karena tidak baik untuk janinnya. Namun Amora tidak bisa memilih, karena lambungnya harus diisi agar tidak mati.

Bidan itu memeriksa kondisi Amora. "Pinggul kamu kecil, jadi kamu tidak bisa melahirkan secara normal. Ini pembukaan 6 sudah mentok nggak bisa naik lagi."

Deg!

Jantung Amora seakan ingin lepas dari tempatnya ketika mendengar perkataan ibu bidan.

"Bu, Kondisi saya sangat sehat dan kuat. Saya yakin saya bisa melahirkan secara normal."

"Tidak bisa dipaksa, kondisi kamu sudah lemah. Sebaiknya saya rujuk ke rumah sakit. Apa bisa hubungi suami kamu?" Bidan itu langsung menyarankan untuk rujuk rumah sakit. Bidan Ernawati tidak ingin mengambil resiko. Jika dipaksa maka ibu dan anak bisa tidak selamat. Sedangkan kondisi janin sudah mulai lemah.

"Tapi saya nggak punya paket internet Bu apa boleh minta wi-fi-nya?" Amora berkata dengan sedikit malu.

"Mana handphone-nya?"

Amora memberikan handphone yang dia simpan di dalam saku bajunya.

Bidan itu mengembalikan handphone Amora setelah memasukkan kode internetnya.

Amora mencoba menghubungi suaminya di w******p.

Satu kali panggilan masuk, tapi tidak dijawab.

Amora pun kembali mencoba. Sayangnya, di panggilan ke-6, foto profil suaminya mendadak hilang.

Amora terdiam. Jantungnya seakan berhenti berdetak.

Ia diblokir.

"Bagaimana?" tanya bidan Ernawati menyadarkan Amora dari lamunan.

Amora menggelengkan kepalanya. "Suami saya tidur Bu, teleponnya nggak diangkat."

Sang bidan sontak membelalakan mata. "Suami macam apa ini, istri mau melahirkan dia malah sibuk. Bahkan nggak nggak mau angkat telepon?!"

Amora hanya diam menyembunyikan kesedihan di hatinya.

Padahal, kehadiran anak ini sudah lama mereka nantikan. Namun, mengapa suaminya justru berubah saat ia hamil?

Kali ini, Amora pun mencoba menghubungi nomor handphone mama mertuanya.

"APA KAU TIDAK ADA OTAK MENELPON PAGI-PAGI?" marahnya begitu panggilan tersambung.

"Maaf mi..." Amora berkata sambil menahan rasa sakit di perutnya, "Amor cari mas Randy."

"Cari Randy untuk apa? Lagi pula ngapain kamu cari dia? Asal kamu tahu ya, saya lebih senang Randy tidak ada hubungan lagi dengan kamu. Randy tidak menceraikan kamu, hanya karena kamu sedang hamil. Begitu kamu melahirkan, anak saya akan langsung menceraikan kamu."

Deg!

Jantung Amora seakan mau lepas dari tempatnya. Mengapa Mami mertuanya berkata dengan jahat ini?

"Mi, tolong kasih tau mas Randy kalau aku--"

"Kalau kamu sudah mau mati?" potongnya, "Sorry, kamu itu bukanlah menantu yang saya inginkan. Jadi jangan berharap saya peduli dengan kamu. Mau hidup atau mati, saya tidak mau tahu."

Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

user avatar
Blue Rose
bagus bgt(≧∇≦)/
2025-05-29 20:21:01
0
11
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status