Aku menyeka mimisanku yang bisa datang kapan saja sambil berkata, “Aku lagi kurang enak badan.”Nada Collin dipenuhi dengan kekesalan. “Saskia, demi uang, kamu mau bohong lagi? Sekarang, sudah ada tambahan 100 juta dalam kartumu itu. Cepat kemari sekarang juga.”Aku tertegun sejenak, lalu menjawab sambil tersenyum, “Eh, sudah ketahuan kamu, ya. Baiklah, aku akan ke sana sekarang juga.”Di luar sedang hujan deras. Aku tidak mempunyai payung dan terpaksa harus berjalan di tengah hujan. Setelah berjalan cukup lama, aku baru menemukan taksi. Namun, setelah aku tiba di lantai dasar, Clarise tetap tidak menjawab tidak peduli berapa kali aku meneleponnya. Aku mau tak mau harus menelepon Collin.“Dia sudah ketiduran. Kamu tunggu saja sampai dia bangun. Sebelum itu, jangan pergi.”Sampai hujan berhenti, Clarise baru keluar dan menatapku sambil tersenyum sinis. “Maaf, aku ketiduran. Aku nggak perlu obatnya lagi. Collin memang begitu. Dia nggak tega lihat aku terluka sedikit pun. Dia akan seger
Baca selengkapnya