Short
Rindu Tak Berujung

Rindu Tak Berujung

By:  DzakiyahCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di hari pertama dokter memvonis bahwa hidupku takkan lama lagi, aku malah bertemu dengan mantan suamiku, seorang konglomerat yang sudah 10 tahun tak kulihat. Dia sedang bersama dengan kekasih mudanya yang sedang hamil 3 bulan. Dia bertanya apakah aku menyesal karena meninggalkannya yang sakit parah dulu. Aku hanya meminta uang sebanyak 400 juta darinya. Dia pun memakiku tidak layak hidup di dunia ini. Namun, dia tidak tahu bahwa ketika dia menderita leukemia dulu, satu-satunya orang yang sumsum tulangnya cocok dengannya adalah aku.

View More

Chapter 1

Bab 1

“Bu Saskia, kalau kamu masih nggak kumpulkan satu miliar biaya pengobatan untuk transplantasi sumsum tulang, waktu hidupmu cuma tinggal setengah bulan.”

Aku memegang lembaran diagnosis yang menetapkan akhir hidupku dalam diam. Tak disangka, aku malah bertemu dengan mantan suamiku yang sudah tak kulihat selama 10 tahun di depan poli persalinan. Sekarang, dia adalah seorang presdir yang menempati peringkat pertama Forbes.

Collin Lusram sedang memapah Clarise Susanto dengan hati-hati sambil menggenggam hasil USG kehamilan. Begitu melihatku, dia jelas tertegun sejenak, sebelum berkata dengan ekspresi penuh kebencian, “Kenapa kamu ada di sini?”

Setelah 10 tahun tidak bertemu, wajahnya tidak banyak berubah. Namun, dia terlihat makin berwibawa.

“Kenapa? Setelah 10 tahun nggak ketemu, kamu sudah jadi bisu?”

Aku menyembunyikan hasil diagnosisku itu, lalu menatapnya dan berkata, “Kebetulan banget. Sekarang, kamu sudah jadi presdir yang asetnya melebihi puluhan triliun. Gimana kalau kamu pinjamkan 400 juta kepadaku?”

Collin menatapku dengan penuh penghinaan. “Saskia Delani, kamu masih belum berubah sedikit pun. Hatimu sudah busuk sampai ke akar-akarnya.”

Clarise bersandar dalam pelukan Collin dan memandangku dengan penuh kasihan. “Kamu itu mantan istri Collin yang mencampakkannya waktu dia mengidap leukemia? Cuma 400 juta masih belum cukup buatku untuk beli anting.”

Collin memeluk Clarise erat-erat sambil berujar dengan lembut, “Untung aku ketemu sama kamu. Kita juga akan segera punya anak.”

Aku tersenyum sambil menyembunyikan air mataku. Aku tidak ingin lanjut melihat mereka memamerkan kemesraan lagi dan berbalik untuk pergi.

Namun, Collin malah mencengkeram lenganku dan melarangku pergi. “Memangnya nggak ada yang mau kamu katakan padaku?”

Aku baru saja menerima pengobatan. Luka bekas tusukan jarum di tanganku terasa sangat nyeri akibat cengkeraman Collin. Aku pun berkeringat dingin dan secara tidak sadar meronta.

Collin tiba-tiba melepaskan cengkeramannya sehingga aku jatuh terduduk dan kepalaku terbentur hingga berdarah. Pada saat yang sama, Clarise sangat terkejut dan sebuah gelangnya terlepas dari pergelangan tangannya.

Hasil diagnosisku juga jatuh ke lantai. Namun, aku buru-buru memungutnya sebelum Collin sempat mengambilnya. Setelah menyentuh darah yang mengalir di wajahku, aku berkata, “Pak Collin sudah buat aku jatuh. Kalau aku minta tambahan 200 juta, itu juga nggak keterlaluan, ‘kan?”

Collin langsung memelototiku dengan marah. Dia mengeluarkan selembar kartu dan melemparkannya ke wajahku.

“Sudah 10 tahun berlalu, tapi kamu masih tetap bersedia melakukan apa saja demi dapatkan uang, meski itu adalah penipuan sekalipun. Ada 600 juta dalam kartu itu. Itu sudah cukup untukmu beli sebuah makam. Memangnya kamu layak hidup di dunia ini?”

Seusai berbicara, Collin berbalik dan menghibur Clarise yang terlihat ketakutan dalam pelukannya.

“Ayo kita pergi pilih gelang senilai miliaran yang kamu suka.”

Clarise mengangguk dengan patuh. Sebelum pergi, dia tidak lupa menginjak tanganku yang sedang terulur untuk mengambil kartu di atas lantai.

Aku menahan rasa sakit dan memungut kartu itu. Kemudian, darah yang sudah kutahan sangat lama akhirnya menyembur keluar.

Benar, aku memang seharusnya pergi membeli sebuah makam.

Sepuluh tahun yang lalu, aku mendonorkan sumsum tulangku kepada Collin. Namun, karena tidak punya uang untuk menerima pengobatan lebih lanjut, sumsum tulangku mulai terinfeksi. Sekarang, waktu hidupku tinggal menghitung hari.

Aku dan Collin adalah teman sejak kecil. Ketika dia diusir orang tuanya, aku yang membawanya pulang ke rumahku dan memasak untuknya. Pada saat itu, dia masih dengan malu-malu mengatakan bahwa dia tidak akan menikahi siapa pun selain aku.

Demi janji itu, Collin juga berusaha sangat keras. Dia meraih peringkat umum selama empat tahun berturut-turut sehingga berhasil memperoleh dana untuk merintis usahanya. Setelah berhasil membangun perusahaan pertamanya, dia pun melamarku.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status