Share

Bab 9

Author: Dzakiyah
Saskia bahkan mengorbankan nyawanya. Namun, balasan yang diterimanya malah adalah akhir seperti ini.

Saham perusahaan Collin mulai anjlok dan berbagai produk yang disokongnya juga diboikot. Akun sosial medianya juga dibanjiri dengan kata-kata makian. Namun, dia sama sekali tidak peduli. Dia menjual semua sahamnya dengan harga rendah, juga menutup perusahaannya.

Collin menggunakan 40 miliar terakhir yang dimilikinya untuk membeli sebuah unit kendaraan rekreasi, lalu meletakkan lemari pendingin berisi jasad Saskia ke dalam mobil tersebut. Saskia sangat cantik, tetapi paling takut gelap. Dia tidak tega mengubur Saskia dalam tanah.

Dulu, setiap Saskia pulang sekolah dan pulang kerja, Collin akan selalu pergi menjemputnya tepat waktu. Pada malam hari, dia akan memasak dan selalu memberikan suapan pertama pada Collin.

Mereka berdua memulai kehidupan di rumah kontrakan yang kecil, lalu pindah ke rumah besar selangkah demi selangkah, dan akhirnya memiliki perusahaan sendiri.

Saat menghasilkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Rindu Tak Berujung   Bab 9

    Saskia bahkan mengorbankan nyawanya. Namun, balasan yang diterimanya malah adalah akhir seperti ini.Saham perusahaan Collin mulai anjlok dan berbagai produk yang disokongnya juga diboikot. Akun sosial medianya juga dibanjiri dengan kata-kata makian. Namun, dia sama sekali tidak peduli. Dia menjual semua sahamnya dengan harga rendah, juga menutup perusahaannya.Collin menggunakan 40 miliar terakhir yang dimilikinya untuk membeli sebuah unit kendaraan rekreasi, lalu meletakkan lemari pendingin berisi jasad Saskia ke dalam mobil tersebut. Saskia sangat cantik, tetapi paling takut gelap. Dia tidak tega mengubur Saskia dalam tanah.Dulu, setiap Saskia pulang sekolah dan pulang kerja, Collin akan selalu pergi menjemputnya tepat waktu. Pada malam hari, dia akan memasak dan selalu memberikan suapan pertama pada Collin.Mereka berdua memulai kehidupan di rumah kontrakan yang kecil, lalu pindah ke rumah besar selangkah demi selangkah, dan akhirnya memiliki perusahaan sendiri.Saat menghasilkan

  • Rindu Tak Berujung   Bab 8

    Saskia menggunakan beasiswanya untuk membayar biaya pendidikannya. Dia bahkan diterima di universitas bergengsi karena meraih juara umum dan menggunakan beasiswanya untuk membantu membayar uang kuliah Collin.Saskia dan Collin tidak pernah terpisah. Di kampus, Collin dikenal sebagai pria idaman yang dingin dan sulit dikejar, sedangkan Saskia dikenal sebagai wanita cantik yang sangat kompeten, tangguh, dan mandiri. Saskia selalu berkata bahwa dirinya memang dilahirkan untuk melindungi Collin selamanya.Ada seorang teman yang meninggalkan komentar.[ Aku kira pasangan serasi ini akan selalu bersama selamanya. Tak disangka, kehidupan bahagia mereka malah berakhir dengan begitu tiba-tiba. Aku nggak ingin gadis yang begitu baik menerima fitnahan seperti ini. ][ Cinta mereka itu nyata, harapan mereka untuk kebahagiaan satu sama lain juga nyata. Semoga orang yang memfitnahnya bisa keluar dan minta maaf. Saskia sudah berikan cintanya yang paling tulus, tapi yang didapatkannya malah adalah lu

  • Rindu Tak Berujung   Bab 7

    Setelah menerima perundungan dunia maya selama tiga hari, pihak rumah sakit mau tak mau harus bersuara.[ Rumor-rumor yang beredar di internet sudah menimbulkan masalah bagi rumah sakit. Berdasarkan prinsip keterbukaan dan kejujuran, aku perlu membuat beberapa pernyataan. ][ Bu Saskia meninggal karena infeksi sumsum tulang dan tidak sempat menunggu donor sumsum yang cocok. Alasan kenapa Bu Saskia bisa terkena infeksi sumsum tulang adalah karena pernah mendonorkan sumsum tulangnya kepada suaminya, Pak Collin. ][ Seusai melakukan operasi, dia tidak menjalani pengobatan lebih lanjut untuk infeksinya itu. Dia memberikan hadiah pernikahan kepada Pak Collin juga karena ingin merestui hubungan Pak Collin. ][ Sebelum meninggal, dia juga memohon padaku untuk tidak menguak kebenaran ini. Namun, karena ada begitu banyak orang yang menghancurkan reputasinya setelah dia meninggal sehingga dia tidak dapat beristirahat dengan tenang, aku mau tak mau harus bersuara. ][ Semua imbalan yang dia dapat

  • Rindu Tak Berujung   Bab 6

    Namun, para ahli hanya memberi tahu Collin bahwa orang yang sudah meninggal tidak mungkin hidup kembali.Hati Collin sangat sakit dan dia tidak berhenti mabuk-mabukan setiap hari. Dia masih berdoa terjadi keajaiban dan berharap Saskia bisa sadar lagi.Clarise masuk ke kamar Collin dan melihat lantai yang dipenuhi dengan botol miras, juga Collin yang sudah mabuk berat. Dia merasa sangat tidak rela dan berjalan menghampiri Collin untuk membangunkannya dengan pelan. “Collin?”Begitu melihat sebuah sosok familier, Collin yang masih merasa linglung pun memeluknya secara refleks. “Saskia, itu kamu? Akhirnya kamu bersedia menemuiku juga.”Clarise menjawab dengan suara tercekat, “Ini aku, Collin.”Begitu mendengar suara Clarise, Collin tiba-tiba mendorongnya. Seluruh kelembutan di matanya berubah menjadi kedinginan. “Kamu bukan Saskia. Pergi!”Clarise terjatuh ke lantai akibat dorongan itu. Matanya pun berlinang air mata dan dia berkata dengan sedih, “Collin, aku tahu kamu sedih. Tapi, dia sud

  • Rindu Tak Berujung   Bab 5

    Collin langsung merasa bagaikan sudah disambar petir. Cincin dalam genggamannya juga jatuh. “Mana mungkin dia meninggal! Jangan bohongi aku!”Perawat itu mengeluarkan selembar surat keterangan kematian dengan tenang. “Bu Saskia sakit dan tubuhnya nggak mampu lagi menanggung beban berat. Dia sudah meninggal tiga hari yang lalu.”Collin langsung mematung, lalu bergumam bagaikan orang yang sudah kehilangan jiwa, “Dia mana mungkin mati? Dia masih belum saksikan kebahagiaanku.”Clarise pun panik dan menarik Collin. “Collin, jangan sampai kita lewatkan waktu baiknya. Sebaiknya kita langsungkan dulu upacara pernikahannya. Saskia pasti sengaja umumkan berita kematiannya di hari baik seperti ini demi membuatmu kesal.”Clarise menarik tangan Collin, tetapi Collin malah langsung menepisnya. Dia bertanya dengan nada yang terdengar hampir menyerupai permohonan, “Di mana jasadnya sekarang?”Perawat melirik waktu, lalu menjawab, “Jasadnya akan dikremasi dua jam lagi.”Tidak seorang pun tahu apa yang

  • Rindu Tak Berujung   Bab 4

    “Ambil uangmu dan pergi!”Aku memungut cek itu di bawah ejekan, penghinaan, dan cibiran semua orang. Setelah masuk ke kamar mandi, aku baru melihat pesan dari pengurus jenazah.[ Bu Saskia, aku sudah pesankan makammu. Apa kamu masih ada permintaan lain untuk upacara pemakamanmu? ]Setelah berpikir sejenak, aku membalas.[ Aku mau area di sekitar makamku ditanami tulip. ]Dulu, aku paling menyukai tulip. Setelah meneliti selama setahun, Collin pun menanam penuh halaman kecilku dengan tulip. Di hari aku memutuskan untuk meninggalkannya, dia yang baru selesai melakukan operasi pun mencabut satu demi satu tulip itu di bawah hujan.Aku bersembunyi di sudut dengan hati bagaikan disayat pisau. Kemudian, aku mengeluarkan lagi sekuntum demi sekuntum tulip itu dari tong sampah. Setelah mengeringkannya, ada sebagian yang kugiling menjadi bubuk dan kubuat menjadi kalung yang selalu kukenakan. Sebagian lagi kubuat menjadi bunga kering.Buket pengantinku juga adalah bunga tulip yang terbuat dari be

  • Rindu Tak Berujung   Bab 3

    Aku menyeka mimisanku yang bisa datang kapan saja sambil berkata, “Aku lagi kurang enak badan.”Nada Collin dipenuhi dengan kekesalan. “Saskia, demi uang, kamu mau bohong lagi? Sekarang, sudah ada tambahan 100 juta dalam kartumu itu. Cepat kemari sekarang juga.”Aku tertegun sejenak, lalu menjawab sambil tersenyum, “Eh, sudah ketahuan kamu, ya. Baiklah, aku akan ke sana sekarang juga.”Di luar sedang hujan deras. Aku tidak mempunyai payung dan terpaksa harus berjalan di tengah hujan. Setelah berjalan cukup lama, aku baru menemukan taksi. Namun, setelah aku tiba di lantai dasar, Clarise tetap tidak menjawab tidak peduli berapa kali aku meneleponnya. Aku mau tak mau harus menelepon Collin.“Dia sudah ketiduran. Kamu tunggu saja sampai dia bangun. Sebelum itu, jangan pergi.”Sampai hujan berhenti, Clarise baru keluar dan menatapku sambil tersenyum sinis. “Maaf, aku ketiduran. Aku nggak perlu obatnya lagi. Collin memang begitu. Dia nggak tega lihat aku terluka sedikit pun. Dia akan seger

  • Rindu Tak Berujung   Bab 2

    Collin menggunakan seluruh pendapatan dari proyek pertamanya untuk membeli dan memoles sendiri sebuah batu rubi sebagai cincin lamaranku. Dia mengatakan akan membiarkan aku melewati hidup yang baik semasa hidupku. Namun, ketika semuanya berkembang ke arah yang baik, Collin malah terkena leukemia. Selain itu, hanya aku seorang di dunia ini yang sumsum tulangnya cocok dengannya.Setelah proses pencocokan berhasil, aku tidak akan bisa hamil lagi. Sementara itu, Collin paling menyukai anak-anak. Jika dia mengetahui semua ini, dia pasti lebih rela mati.Oleh karena itu, ketika dia berbaring di ranjang rumah sakit, aku menangis dan memohon padanya untuk melepaskanku. Aku mengatakan aku tidak ingin lagi hidup bersama dengan orang yang berumur pendek. Dengan tatapan penuh keputusasaan, dia pun menandatangani surat perceraian.Aku membawa pergi surat perceraian itu, lalu menandatangani surat kesediaan donatur.Sekarang, 10 tahun telah berlalu. Berhubung sumsum tulangku terinfeksi, aku sudah ti

  • Rindu Tak Berujung   Bab 1

    “Bu Saskia, kalau kamu masih nggak kumpulkan satu miliar biaya pengobatan untuk transplantasi sumsum tulang, waktu hidupmu cuma tinggal setengah bulan.”Aku memegang lembaran diagnosis yang menetapkan akhir hidupku dalam diam. Tak disangka, aku malah bertemu dengan mantan suamiku yang sudah tak kulihat selama 10 tahun di depan poli persalinan. Sekarang, dia adalah seorang presdir yang menempati peringkat pertama Forbes.Collin Lusram sedang memapah Clarise Susanto dengan hati-hati sambil menggenggam hasil USG kehamilan. Begitu melihatku, dia jelas tertegun sejenak, sebelum berkata dengan ekspresi penuh kebencian, “Kenapa kamu ada di sini?”Setelah 10 tahun tidak bertemu, wajahnya tidak banyak berubah. Namun, dia terlihat makin berwibawa.“Kenapa? Setelah 10 tahun nggak ketemu, kamu sudah jadi bisu?”Aku menyembunyikan hasil diagnosisku itu, lalu menatapnya dan berkata, “Kebetulan banget. Sekarang, kamu sudah jadi presdir yang asetnya melebihi puluhan triliun. Gimana kalau kamu pinjamka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status