“Lisa.” Suaranya pelan, berbisik, dan aku menoleh ragu, menjawab, “Om.” Lalu senyap, tak ada suaranya, hanya dia yang memergoki aku yang baru mengintip mereka sedang dengan aktivitas intim. “Kau … kembalilah ke kamarmu.” Lalu kepalanya yang terjulur keluar dari lubang pintu kemudian masuk ke dalam dan pintu kamar pun tertutup. Aku tidak tahu apa aku harus bernafas lega atau mengutuk diriku sendiri karena telah melanggar batas privasi mereka. Tetapi, setelah berdiam lama di sana, aku memilih untuk kembali ke kamar ku, langkahku yang awalnya pelan kini cukup cepat sampai akhirnya aku berada di dalam kamar. Ku tutup rapat-rapat pintu kamarku dan memilih untuk berbaring dengan selimut yang menutupi sekujur tubuhku. Aku masih tidak percaya dengan kebodohan ku sendiri, seharusnya aku tidak ke sana, atau berjalan hanya karena aku penasaran. Oh tidak, bukan, aku tidak berjalan-jalan karena rasa penasaran, tetapi karena harapan mungkin aku bisa berpapasan atau bertemu dengan Om Tom di s
Huling Na-update : 2025-06-08 Magbasa pa