Matahari pagi mengintip nakal lewat celah gorden, membiaskan cahaya hangat yang menyapu wajah Meysi. Ia menggeliat pelan, mengubah posisi tidurnya, lalu menyadari satu fakta yang sudah terlalu sering terjadi: ia kembali terbangun di samping Tirta… tanpa sehelai benang pun. Hal yang dilakukannya setiap hari selama menikah dengan Tirta.Dulu, pemandangan ini membuatnya terperangah, panik, bahkan melempar bantal ke arah pria itu. Tapi sekarang? Ah, ia sudah kebal. Terbiasa. Mungkin karena suaminya ini punya kebiasaan aneh: Tirta selalu memastikan skin-to-skin sebelum tidur. Katanya, supaya tidur nyenyak. Kenyataannya, Meysi kini mulai tidak bisa hidup tanpa Tirta dan terbiasa tanpa busana setiap hari untuk kekasihnya itu.Tirta masih terlelap, rambutnya sedikit berantakan, napasnya tenang, wajahnya seperti patung mahal di galeri seni. Meysi mengusap jaw line milik Tirta yang tegas dan indah itu dengan lembut kemudian menciumnya."Kenapa kamu ganteng sekali, sayang." bisik Meysi lembut. "
Last Updated : 2025-08-09 Read more