Namun, sebelum aku sempat membuka mulut, Elowyne sudah lebih dulu menempel manja ke tubuh Ethan."Paman, aku tiba-tiba ingat, siang ini ada pertandingan basket yang sudah lama banget aku tunggu-tunggu."Ethan mencubit pipinya sambil tersenyum, "Kenapa kamu nggak bilang dari tadi?"Elowyne manyun, "Baru ingat, kok! Bukan sengaja lupa! Kalau kamu nggak sempat temanin aku, ya nggak apa-apa, aku pergi sendiri saja.""Siapa tahu di sana ada pria tampan yang ngajak kenalan, aku juga nggak rugi. Bisa jadi malah ketemu jodoh sejatiku." Dia langsung berdiri dan bersiap pergi.Ethan panik dan langsung menarik tangannya, lalu menariknya masuk ke dalam pelukan. "Siapa bilang aku nggak temanin kamu?" Lalu, dia menoleh ke arahku dengan wajah serba salah. "Yuko, kamu lihat sendiri ...."Aku menatapnya dengan sinis, "Ke kantor catatan sipil itu cuma bisa berdua. Tapi masa pertandingan basket juga ada hukum yang mewajibkan kamu jadi pendamping Elowyne?"Seketika, wajah Ethan menjadi muram. "Elowyne cum
Baca selengkapnya