Melihat sikap berlebihan Nadira, Liane menatapnya terkejut. "Hei, kamu kenapa, jangan menakutiku.""Nggak, aku mau balik dulu.""Eh, nanti kita harus bertemu klien dari TY Group ...."Liane memanggilnya sampai ke depan pintu ruangan.Nadira menghentikan taksi, kembali ke tempat ibunya dulu tinggal. Rumah tua itu sudah lama tidak ditempati. Awalnya, Nadira ingin menjualnya.Namun, Adelio menahannya."Kita nggak kekurangan uang, jadi biarkan saja rumahnya. Pertahankan buat jadi kenang-kenangan. Saat datang ke sini, kamu jadi bisa merasakan kehadiran ibu, seolah-olah dia ada bersamamu."Sebelum kematiannya, ibunya menitipkannya kepada Adelio karena suatu alasan.Pada saat itu, Adelio memperlakukan ibunya dengan sangat baik. Para tetangga bahkan menganggap Adelio sebagai menantu idaman, memujinya tanpa kenal lelah.Kadang-kadang Nadira merasa malu karena tidak memperlakukan ibunya sebaik Adelio.Hanya saja, orang paling baik pun bisa berubah.Nadira mengeluarkan kunci rumah dan membuka pin
Read more