Bella menegang, sementara William tetap tenang, bahkan hanya menatap adiknya sekilas dan melanjutkan aktivitasnya memotong daging di piringnya, seolah tidak ada yang terjadi. "Sheryl," ucapnya tenang, "Kamu salah paham." "Oh? Salah paham? Bukannya kamu ini profesional, Kak? Tapi sekarang... duduk semeja, motongin si Bitch ini steak pula. Kalau klien lihat, kira-kira bakal percaya gak kalau kamu beneran atasan yang adil?" Bella mencoba bicara, suaranya bergetar. "Sheryl, ini cuma—" "Halah banyak alasan. Udah ditemenin, dikasih kesempatan. Malah ngelunjak," potong Sheryl tak tahan. Bella berdiri dari kursi dengan tenang, mengusap tangan di atas roknya, lalu berpamitan kepada William untuk ke toilet. Baru saja ia berjalan beberapa langkah menjauh dari meja restoran mewah itu, langkah cepat dan lantang datang dari arah belakang menghentikannya. "Bella." Suara itu tajam, membuat Bella benar-benar terintimidasi. Sheryl berdiri di sana, dengan blazer merah maroon dan wajah yang
Terakhir Diperbarui : 2025-07-30 Baca selengkapnya