All Chapters of Permainan Gila Kakak Angkatku: Chapter 81 - Chapter 90

Robin merasa begitu sangat kesal mengahadapi mama Lhea yang tak mau mengikuti apa yang di inginkannya.Lalu mamanya Lhea pun menatap Robin, dia menatap sambil mengerutkan dahinya. "Robin, kenapa kamu menentang hubungan mereka berdua, apakah ada hal yang kamu sembunyikan dari aku?" tanya mama Lhea yang sedikit heran melihat tingkah mantan suaminya itu.Robin terkejut mendengar itu, "aku... menyembunyikan." jawabnya sambil tertawa."Apa yang aku sembunyikan dari kamu?" tanyanya kembali kepada mama Lhea.Robin menjelaskan ke Lita. "Aku hanya takut orang di luar sana menggosipkan tentang keluargaku." lanjutnya.Mamanya Lhea mendengar itu dia menganggukkan kepalanya. "Baiklah, akan ku jelaskan sikapku mengenai hal ini." jawabnya."Aku tidak akan membujuk mereka untuk menggagalkan pernikahan mereka justru aku akan menghadiri pernikahan mereka dan melihat mereka bahagia." lanjut mamanya Lhea.Mamanya Lhea menatap Robin dengan menyipitkan matanya. "Jika ada hal yang terjadi di rencana mereka

Saat ini di negara wilayah bagian Tenggara kususnya di daerah kota, yang mana banyak pemandangan yaitu sebuah gedung yang tinggi dan di tengah-tengah kota terdapat sebuah danau yang menjadi ikon kota tersebut.Danau yang begitu indah di malam hari, yang terdapat banyak perahu yang disamping danau juga banyak berjejeran tempat bersantai.Dan di sisi itu terdapat banyak restoran yang berdiri megah di dekat danau.Dan itu nampak kian mempesona, pantulan cahaya lampu di malam hari menambah suasana kota menjadi bertambah indah.Andreas saat ini berada di apartemen yang berada terletak di tengah-tengah kota, dia tengah duduk di dekat jendela dan melihat pemandangan kota dari dalam ruangannya.Dia duduk sambil meminum sebuah kopi, dan di tangan kanannya terdapat ponsel yang di genggamnya.Dia sangat begitu merindukan wanita yang dicintainya yaitu Lhea sehingga laki-laki itu membuka galeri yang berada di ponselnya.Dia melihat banyak foto Lhea yang begitu cantik, lalu Andreas yang melihat itu

"Jadi saya mengusulkan rapat hari ini untuk mencopot bapak Robin sementara dari jabatannya yaitu sebagai presdir grup" lanjut Alex.Robin yang tengah duduk dia merasa kalang kabut mendengar itu semua, namun dia tidak bisa melakukan banyak hal dia hanya bisa duduk sambil semua jari jemarinya saling meremas di atas meja, ada sebuah dendam di dalam hatinya yang tidak bisa diungkapkannya secara langsung sekarang.Alex yang tengah berjalan di belakang Robin yang tengah duduk, dia berjalan sambil mandar-mandir dengan tangan yang dimaksudkan ke dalam saku celananya."Jika kalian setuju silahkan angkat tangan." ucap Alex kepada para dewan yang datang dalam rapat hari ini.Dan semua orang satu persatu mengangkat tangannya yang menandakan jika mereka semua setuju jika Robin di copot dalam jabatannya begitu pula AlexKini tinggal Lhea dan Andreas, mereka berdua belum mengangkat tangan mereka karena mereka saat ini tengah bimbang.Dalam pikiran mereka saat ini bisnis harus di pegang oleh orang

Robin mendengar itu dia menarik nafasnya dalam-dalam."Oke Andreas, sekarang kamu dengarkan aku dulu jangan sampai kamu salah paham akan masalah hal ini." ucap Robin.Andreas yang mendengar itu dia pun mengangkat alisnya, "aku salah paham aku sama sekali tidak salah paham aku sudah mencari tahu terlebih dahulu." jawab Andreas yang dia benar-benar mengetahui seluk beluk akar dari masalah yang dihadapi oleh orang tuanya dulu.Andreas pun yang tengah menatap Robin begitu dalam dia seperti sedang berusaha untuk memadamkan apinya yang tengah menyala-nyala."Lalu sekarang apa mau kamu?" tanya Robin kepada Andreas.Robin ingin menyelesaikan masalah itu secepat mungkin sehingga tidak merembet ke dalam masalah yang dihadapinya saat ini.Andreas yang mendengar itu dia pun tersenyum sinis, lalu dia mengalihkan pandangannya menatap ibunya yang tengah duduk di tepi tempat tidur."Aku hanya ingin kamu meminta maaf kepada ibuku." ujarnya.Robin mendengar itu dia pun menganggukkan kepalanya, dia sang

GDan mereka berdua pun akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sudah ditentukan oleh Lhea.Kevin yang tengah duduk di meja yang berbentuk bulat itu dia duduk sambil membuka ponselnya, dia tengah duduk sambil menunggu kedatangan Lhea.Beberapa menit kemudian, Kevin yang tengah menunggu Lhea akhirnya Lhea datang juga.Lhea yang tengah berjalan melangkahkan kakinya mendekati Kevin, dia tengah memakai baju kerja.Dia memakai rok dengan panjang selutut berwarna putih dan juga memakai sebuah jas yang berwarna coklat.Lalu wanita cantik itu duduk di depan kevin."Oh iya kamu sudah nunggu lama ya?" tanya Lhea pada Kevin.Kevin pun langsung menutup ponselnya dan dia memasukkannya ke dalam saku yang berada di celananya. "Oh gak kok, aku baru saja sampai." jawabnya.Kevin melambaikan tangannya, dia memanggil pelayan cafe. "pesan coklat panas dua ya." ucap Kevin.Lhea yang tengah duduk dia melihat itu."Oh ya katanya kamu ada yang ingin kamu bicarakan." ucap Lhea yang membuka obrolan.Kevin yang