Dinda langsung memahami ucapan Ewan. Kedua telinganya memerah karena malu. Dia lantas membentak, "Berani menggodaku? Mau mati ya?"Ewan sama sekali tidak takut, sepasang matanya malah dengan bebas berkeliling menatap tubuh Dinda.Dinda semakin kesal dan berteriak, "Kalau kamu terus lihat, matamu akan kucongkel!""Tsk, tsk. Kamu ini cewek, tapi kok galak banget sih? Omong-omong, kamu kelihatan imut banget pakai piama.""Kamu ini berengsek, masih berani ngomong sembarangan! Mati saja kamu!"Buk! Dinda menendang ke arah selangkangan Ewan. Kalau tendangan itu tepat sasaran, Ewan mungkin tak akan sampai mandul, tetapi mungkin tak bisa beraktivitas di ranjang selama setengah bulan lebih.Namun, sekarang Ewan sudah bukan bocah polos yang tidak bisa bela diri. Mana mungkin dia begitu mudah diserang? Dengan cepat, dia menghindar. Kemudian, dia menangkap kaki Dinda yang sedang menendang itu secepat kilat."Lepaskan aku!" bentak Dinda."Kalau kamu suruh lepas, aku harus lepas? Kamu ini cewek, tap
Read more