All Chapters of Membuatmu Menjadi Milikku: Chapter 281 - Chapter 290

Cyra membuka mata kemudian menatap sekitar, di mana dia berada di dalam kamarnya–rumahnya. Cyra terdiam sejenak untuk mengingat kejadian sebelumnya. Seingatnya dia di kedai kopi dan tiba-tiba saja Kendrick datang lalu dia kabur bukan?! Lalu kenapa dia bisa berakhir di rumahnya? 'Si setan memberiku minum dan aku mendadak ngantuk,' batin Cyra, mendadak membulatkan mata lalu buru-buru mengambil posisi duduk. "Au …," ringis Cyra, reflek memegang pundaknya yang terasa nyeri, pedih, dan sangat sakit. Cyra mengerutkan kening dan menoleh ke arah pundak kanan untuk melihat memastikan pundaknya kenapa. Karena tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana, Cyra bangkit dari ranjang kemudian buru-buru menghampiri cermin. "Kapan aku terluka?" gumam Cyra saat melihat pundaknya ditutup dengan perban. Penasaran dengan luka di pundaknya, Cyra membuka perban. Matanya seketika membelalak, jantungnya refleks berdebar sangat kencang, dan tubuhnya seketika gemetar, saat melihat sebuah nama yang

Cyra menatap pria tersebut secara teliti. Seingatnya dia tak akrab dengan pria ini, bahkan tak pernah berkomunikasi. Lalu kenapa pria ini datang ke rumahnya? "Ngapain kamu datang ke sini?" tanya Cyra dengan nada ketus. Dirga, kakak tiri Cyra senyum manis padanya. Pria berusia 27 tahun tersebut menatap lekat ke arah Cyra kemudian mengulurkan tangan untuk menyentuh pipi Cyra, akan tetapi dengan cepat Cyra menjauh sehingga tangannya hanya menyentuh angin. "Tentu saja mengunjungi adikku yang cantik ini," ucap Dirga sambil mengepalkan tangan secara kuat, menatap kesal pada Cyra karena enggan disentuh olehnya. Cyra berdecak mendengar jawaban Dirga, memutar bola mata jengah lalu berniat menutup pintu. Akan tetapi, Dirga dengan cepat menahan pintu. Cyra sejujurnya cukup khawatir pada sosok ini, sebab dia mengenal pria ini sebagai sosok yang mesum. Dia memang tak pernah berkomunikasi dengan Dirga, akan tetapi dia beberapa kali bertemu dengan pria ini di cafe bersama perempuan. Tongkro

"Jadi orang kaya yang datang ke tongkrongan kita, itu Tuan muda Azam?" ucap Devan heboh, mendapat anggukan dari Cyra. Saat ini Cyra ada di depan sebuah minimarket, tengah makan mie cup bersama Devan. Selain di kedai kopi, Cyra dan Devan juga suka nongkrong di sini karena Aditya bekerja di sini. Aditya adalah pemilik minimarket tersebut, dan selain menjadi pemilik dia juga ikut mengelola serta sebagai kasir. Karena sedang bekerja, Aditya tak ikut bergabung dengan Cyra dan Devan, oleh karena itu Cyra dan Devan hanya berdua. Cyra sendiri, dia sudah pulang dari kantor. Dia termasuk buru-buru pulang agar tak bertemu dengan Kendrick. Tanpa janjian, dia dan Devan bertemu di sini. Awalnya Cyra tak ingin membahas masalahnya dengan Kendrick pada Devan, akan tetapi Devan lebih dulu bertanya perihal kejadian di kedai. Pada akhirnya Cyra bercerita. "Jadi kau akan menikah dengan Tuan muda dari keluarga Azam?" tanya Devan lagi, mendapat anggukan lesu dari Cyra. "Wow, fantastik, Baby!" seru

"Ck, itu curang namanya." Cyra senyum cerah pada si 'King Es, alias suami sang bestie. Saat ini dia sedang bermain ular tangga dengan suami sahabatnya–sambil menunggu keluarga sahabatnya datang. "Ini namanya rejeki anak soleha, Teman," jawab Cyra, di mana seharusnya pionnya ada di kepala ular, dalam artian seharusnya dia turun. Namun, Cyra curang dengan cara melangkah satu langkah lagi agar lepas dari kepala ular. "Iya, Mas Rei, itu namanya rezeki anak soleha," jawab sang sahabat, membela dan mendukungnya. "Ck." Suami sahabatnya kembali berdecak, "curang saja kau tetap akan kalah," ujarnya dengan nada malas. Memang benar, pada akhirnya dialah yang memenangkan ular tangga tersebut. "Hei!" Cyra tak terima, sontak berdiri lalu menatap papan ular tangga dengan ekspresi penuh perotes. "Kok bisa kamu yang menang. Aku kan sudah curang. Ke-kenapa tetap kalah?" "Aku tak ditakdirkan untuk kalah, Teman," ujar suami sahabatnya dengan nada tenang akan tetapi meremehkan secara bersa

"Bulan Manis, tolong dengarkan penjelasanku!" pekik nenek tua sambil mengejar sahabat beda zaman-nya tersebut. Cyra menutup telinga dan buru-buru pergi. Dia mencoba mengabaikan teriakan sahabatnya yang telah mengecewakan hatinya. Bagaimana tidak, sahabat yang ia anggap bisa melindunginya dari Kendrick dan para Azam, ternyata bagian dari Azam itu sendiri. Istilahnya dikhianati pacar memanglah sakit, akan tetapi jauh lebih sakit rasanya dikhianati sahabat. Di sisi lain, karena tidak bisa menghentikan Cyra dengan cara mengejarnya, Ziea tiba-tiba duduk di jalan. Tentu dia tak bisa mengejar Cyra, tubuh tuanya tak lagi mampu mengimbangi stamina anak muda. Setelah dia duduk di lantai, Ziea langsung menyeru cukup lantang. "Aduhhh … sakit sekali! Bulan Manis, aku terjatuh …." Kendrick yang berada jauh di belakang, mempercepat langkah saat melihat grandmanya terduduk di jalan–tepat di gerbang utama. Namun, ia menghentikan niatannya untuk membantu sang grandma ketika melihat sang