All Chapters of GADIS LUGU TAWANAN SANG TIRAN: Chapter 31 - Chapter 40

Moskov melihat Evelyn heran kenapa Evelyn tak melanjutkan sarapannya. "Kenapa tak di lanjut? Kau tak suka makanannya?" Evelyn gelagapan, dia menunduk karena ketahuan bengong oleh Moskov. "Bukan tuan, tapi aku mendengar suara orang ribut di luar sana. Dan seperti nya aku mengenal suara itu." jawab Evelyn lirih. Moskov memandangi Evelyn lalu dia melanjutkan sarapannya kembali. "Habiskan sarapanmu, ikut aku ke kantor." Evelyn menurut, dia tak ingin membuat mood Moskov rusak jika dia membantah perkataan Moskov. Meskipun Evelyn penasaran dengan suara itu tapi dia berusaha tenang dan menyelesaikan sarapannya. Selang berapa menit terdengar lagi suara benda pecah. "Tuan, itu apa?" cicit Evelyn pelan. Tanpa sadar Evelyn menarik baju Moskov sedikit dan bersembunyi di balik badan Moskov yang tegap. Moskov melihat keluar dan matanya menyipit saat mengetahui siapa yang ada di luar. "Wanita itu?" batin Moskov. Moskov melirik ke balik badannya dimana Evelyn masih diam disan

Evelyn seperti gadis jalang saat ini karena menggoda Moskov terlebih dahulu. Moskov menyusuri leher Evelyn yang membuat Evelyn mendesah pelan. Moskov masih menikmati apa yang dia lakukan, apalagi Evelyn menurut dan tak memberontak sama sekali. Evelyn tak peduli lagi dengan harga dirinya mengingat tamparan yang dia dapat dari Mariam tadi membuat ingat dengan semua penderitaannya. Sedangkan dia sudah mengorbankan hidupnya sebagai penebus hutang untuk Roni. Tapi setiap kali bertemu dengan mereka selalu saja Evelyn mendapatkan kekerasan dan cacian. Seolah apa yang mereka lakukan kepadanya masih belum cukup. Evelyn mendongak ketika Moskov terus bermain di leher jenjang miliknya. Sementara tangan nya mencengkeram pundak Moskov dengan keras. Tangan Moskov mengusap lembut punggung Evelyn yang memberikan gelenyar aneh untuk Evelyn. "Ahhhh.... tuan...." Moskov menyusuri leher itu dan meninggalkan jejak yang tak terlalu jelas. Tangan Moskov meraih baju Evelyn dan membukanya perlahan

Hari itu Evelyn benar benar menunjukan sisi liarnya hanya karena Mariam menamparnya. Moskov baru saja membersihkan dirinya dan melihat Evelyn yang masih tertidur pulas di ranjang miliknya. Moskov yang sudah berganti pakaian mendekat ke arah Evelyn. Sedikit menyibak rambut yang menutupi wajahnya. Di bagian leher terlihat bekas kepemilikan miliknya. Senyum tipis tercetak di wajah Moskov. Dan saat Moskov asik memandangi wajah Evelyn, perlahan mata itu mulai terbuka. Evelyn tertegun sejenak melihat Moskov yang ada di depan nya dengan mata yang terus memandanginya. "Tuan....." "Bersihkan dirimu, kita makan malam." Moskov beranjak dari ranjang dan tanpa aba aba dia memakai pakaiannya di depan Evelyn. Jangan lupakan Moskov yang baru saja selesai mandi. "Tuan, kenapa ganti baju disini?" pekik Evelyn tertahan. Evelyn memalingkan wajahnya karena kaget sedangkan Moskov masih biasa saja saat mengenakan pakaiannya. "Kau sudah pernah melihatnya, menyentuhnya bahkan pernah merasaka

Di rumah kediaman Roni..... Mariam tengah mengamuk karena dia kehilangan puluhan dollar setelah membayar makanan dari restaurant itu. Roni yang saat itu baru saja pulang mengerutkan keningnya bingung. Banyak barang yang hancur berserakan dan mendengar Mariam yang terus berteriak. "Apa yang kau lakukan Mariam? Kau gila ingin menghancurkan rumah ini!!!" teriak Roni. Suara Roni menggelegar disana, Mariam yang tengah mengamuk langsung berhenti. Matanya merah karena masih marah dengan Evelyn. Dia menghampiri Roni dengan napas yang memburu. Menarik kerah baju Roni dan memakinya. "Kau tahu, anak sialan yang kau jual itu hidup bahagia. Dia hidup dengan baik, dia juga memakai baju yang mewah. Dia makan enak di restauran merah. Dan yang paling menyebalkan, dia bahkan membuat ku malu di depan banyak orang!!!!" Roni membelalakkan matanya mendengar itu semua. Mariam seakan mengatakan hal yang tak masuk akal. Siapa yang tak tahu Moskov, siapa yang tak kenal Moskov sang bangsawan berw

Selama ini Moskov tak pernah mencari tahu tentang kecelakaan yang menimpa Evelyn dan ibunya serta adiknya Gery. Dan baru saat ini melihat Evelyn yang seperti ini dia berpikir jika kecelakaan itu di sengaja. "Apa ada hubungannya dengan Roni?" batin Moskov lagi. Moskov kembali melihat ke arah Evelyn yang sudah semakin lelap tidurnya. Dia memeluk gadis itu dengan erat, perlahan dia sendiri menutup matanya menyusul Evelyn yang seperti nya sudah masuk ke dunia mimpi. "Tidur yang nyenyak Ev..." Evelyn bergerak semakin dalam ke pelukan Moskov, dan mereka tidur dengan nyenyak malam ini. # Keesokan paginya.... Evelyn membuka matanya perlahan, meringis karena merasakan kepalanya yang masih berdenyut. Evelyn berusaha membuka matanya meskipun ingin sekali dia tidur kembali. Tapi saat dia menoleh matanya membola melihat wajah Moskov sudah ada di dekatnya. "Sejak kapan tuan ada disini?" batin Evelyn bingung. Evelyn meraba keningnya yang terdapat kompres yang sudah mulai menger