All Chapters of GADIS LUGU TAWANAN SANG TIRAN: Chapter 61 - Chapter 70

Otak Evelyn langsung berhenti, dia menatap Moskov tak percaya. Apa dia yang salah dengar, kenapa tiba tiba Moskov mengajaknya menikah? Dan apa hubungannya dengan membeli pakaian dalam untuknya dengan menikah. "Tuan bercanda? Bagaimana mungkin seorang tuan dan budaknya bisa menikah?" Evelyn mengucapkan itu dengan nada getir disana. Tentu saja Evelyn tak berani berharap banyak karena awal mula dia masuk ke mansion itu karena di jadikan penebus hutang oleh Roni. Dan tiba tiba saja saat ini Moskov mengajaknya menikah. "Siapa yang membuat aturan seperti itu?" Evelyn menutup bibirnya rapat karena tak bisa menjawab lagi apa yang di tanyakan oleh Moskov. Memang tak ada aturan tertulis, tapi apa kata orang jika Moskov menikahi gadis seperti dirinya yang hanya seorang budak. "Tuan tidak malu?" Entah kenapa malah pertanyaan itu yang muncul dalam otak Evelyn. Moskov meraih dagu Evelyn agar Evelyn mau menatapnya. Evelyn mencari kebohongan yang ada pada mata Moskov tapi tak di temu

Evelyn bingung, melihat wajah Moskov yang tak bisa di tebak. "Tapi tuan, aku tak ingin melakukan apa apa. Aku hanya minta.... itu...." Evelyn menggigit bibir bawahnya karena bingung ingin mengatakan apa. Moskov menunggu Evelyn untuk bicara. Tapi karena Evelyn terus diam akhirnya Moskov naik ke ranjang milik Evelyn dan tidur disana. Evelyn tersenyum samar, perlahan dia merebahkan badannya kembali lalu melanjutkan tidurnya. Moskov hanya diam saja melihat Evelyn yang sudah terlelap. "Jika aku melunak, aku akan terlihat lemah. Dan mereka akan menganggap ku mudah. Apa keputusanku sudah benar membiarkan mu masuk ke dalam hidup ku lebih jauh?" Moskov terus memperhatikan wajah Evelyn yang damai dan tenang. Dia mengusap pipi Evelyn yang mulai berisi. Meraih tubuhnya dan memeluknya erat. Meskipun dia seperti itu tapi dia tak ingin melepaskan gadis yang saat ini mendominasi hidup Moskov. # Di dalam rumah Roni..... Terdengar suara dua orang yang sedang bertengkar. Roni

Tepat setelah Moskov dan Evelyn keluar dari mansion lama mereka suara ledakan terdengar. Evelyn melihat ke belakang dimana kobaran api yang mulai membesar dan melahap apa saja yang ada disana. Bibi pelayan sudah di tangani dan di bawa dengan mobil yang terpisah dengan pelayan yang lain. Anak buah Moskov yang berjaga hari itu dan kembali teledor pergi ke markas untuk mendapatkan hukuman mereka. Apalagi sampai menyebabkan bibi pelayan terluka. Evelyn kembali diam, dia tak bisa berpikir dengan jernih dengan apa yang baru saja terjadi. Moskov sendiri tak banyak bicara sejak tadi. Entah apa yang dia pikirkan pun Evelyn juga tak tahu. Tak berselang lama, mereka sampai di mansion utama. Dimana Mansion itu terlihat lebih besar dan megah. Evelyn melihat dari kaca jendela mobil. Tapi berbeda dengan mansion yang kemarin dia tempati, mansion ini lebih bercahaya dan banyak sekali penerangan di bagian depan. Hanya saja ketika masuk ke dalam semua hampir sama dengan mansion yang terbakar tad

Moskov yang memang sudah menghabiskan banyak anggur memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Saat dia sampai di kamarnya, Moskov melihat Evelyn sudah tidur dengan posisi meringkuk membelakanginya. Moskov pergi ke kamar mandi dan kembali mengganti pakaian nya dengan yang baru agar tak ada bau anggur lagi. Perlahan dia naik ke atas ranjang, meraih tubuh Evelyn agar dia tak tdur dengan cara yang meringkuk. Menggesernya agar berada di pelukannya. Evelyn yang memang sudah terlelap hanya mencari kenyamanan dalam tidurnya. Moskov membetulkan letak rambut panjangnya yang menutupi wajah. Mengusap lembut pipinya, dan disana terlihat bekas air mata Evelyn. "Kenapa kau menangis? Apa karena kata kata ku tadi menyakitimu?" bisik Moskov lirih. Dia memperhatikan pelukannya pada Evelyn. Mencium sekilas keningnya. Dan setelahnya Moskov ikut terlelap menyusul Evelyn yang sudah nyenyak dalam tidurnya. # Keesokan paginya, saat Evelyn terbangun dia tak melihat Moskov di kamar. Tapi dia ingat

Para pengawal pun terkejut saat para dokter masuk ke dalam. "Ada apa?" tanya mereka panik. "Ada penyusup, apa kalian tak tahu?" "Apa???" "Sial, hubungi tuan Ronald!!!" Mereka segera mencari siapa yang melakukan itu pada Gery. Melacak CCTV lalu melihat orang yang mencurigakan itu masuk ke dalam ruangan Gery. "Sial, wanita yang mengaku dokter itu!!" "Cari sampai dapat!!" Para pengawal itu bergerak cepat mencari dimana keberadaan Mariam. Semua di kerahkan demi menangkap Mariam yang tengah kabur. Beberapa tetap memantau CCTV rumah sakit untuk terus mencari keberadaan Mariam saat ini. Sedangkan Mariam sendiri yang panik memilih untuk bersembunyi terlebih dahulu. "Aku harus bisa kabur dari sini, jangan sampai mereka menangkap ku!!" Mariam masih diam di tempatnya untuk mengecoh pengawal Moskov yang terus mencarinya. Sementara itu, tim dokter terus berusaha menangani Gery yang mulai kejang dan napasnya semakin tak beraturan. # "Apa yang kalian katakan?"