"Eh, iya Ma aku berangkat dulu," pamitnya sambil berdiri dari kursi meja makan.Renaldi yang sejak tadi mengintip Vira dia bisa mendengar suara langkah kaki mendekat dan dia langsung berjalan menuju kamarnya.Adinda berjalan pelan saat melalui depan kamar Vira, dan dari celah daun pintu dia masih melihat Bram sedang mengelus organ intim Vira sementara Vira rebah di ranjang seraya menahan satu pahanya yang mulus ke samping. Adinda bisa melihat jemari tangan Bram sibuk menguleni dan menarik-narik biji kacang Vira. Cairan kepuasan Vira juga terlihat lengket dan basah memenuhi organ intim berbulu hitam lebat itu."Sshh, Mas, emmhh, aahhh, Mas geli, oohhh, Mas Bram, aahhhh, sshh eeenghhh," erang Vira sambil mengusap lengan Bram dengan tatapan mata bergairah."Enak? Hem?" Tanya Bram dengan senyum manis. Terlihat batang kejantanan Bram sudah kembali tegak, Bram langsung mendorong kembali ke dalam liang basah istri mudanya itu. Ranjang mulai berderit-derit seiring sodokan batang kejantanan B
Last Updated : 2025-11-05 Read more