Langkah kaki Xavier yang tadinya hendak meninggalkan ruangan, terhenti seketika. Kata-kata Tommy menggantung di udara, menggema seperti petir yang baru saja menyambar.“Anthony,” gumam Xavier.Tommy yang masih di lantai segera mendongak, wajahnya penuh ketakutan namun juga keputusasaan lalu mengangguk dengan cepat.“Ya! Anthony! Ayahmu!” teriaknya sambil menunjuk dengan tangan gemetar.“Dia … dia yang memberiku ide itu! Dia yang berkata … jika aku ingin membuatmu hancur, aku harus memusnahkan istrimu lebih dulu!”Sorot mata Xavier berubah menjadi lautan amarah. Urat-urat di lehernya menonjol, rahangnya terkunci kuat.Namun dia masih berdiri diam, tidak bereaksi selain menggeretakkan giginya.Tommy tersedu dan berusaha bicara lebih jelas meski tenggorokannya terasa kering.“Awalnya aku tidak percaya,” katanya terengah-engah.“Tapi Anthony memberiku rencana itu, dia bahkan menjanjikan kekuatan dan dukungan finansial jika aku berhasil. Aku … aku hanya ingin melihatmu jatuh, Xavier. Dan d
Last Updated : 2025-09-07 Read more