Share

Mengetahui Kehamilannya

Penulis: Senja Berpena
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-09 11:02:15

Langit tengah malam tampak pekat, hanya diterangi sinar bulan yang samar menembus tirai kamar. Kesunyian begitu pekat hingga detak jarum jam di dinding terdengar begitu jelas.

Kayla berdiri di depan wastafel kamar mandi dengan tubuh yang bergetar hebat. Napasnya tersengal-sengal, seakan udara enggan masuk ke paru-parunya.

Di tangannya tergenggam erat sebuah alat tes kehamilan. Plastik pembungkusnya sudah tercabik-cabik, berserakan di lantai marmer yang dingin.

"Tuhan ... tolong, beri aku kekuatan," batinnya lirih.

Tangan Kayla gemetar saat memegang test pack itu. Keringat dingin mengalir di pelipisnya. Ia bahkan bisa mendengar detak jantungnya sendiri yang menghentak keras di dada.

Dug... dug... dug... seperti genderang perang yang semakin memekakkan telinga.

“Ini ... ini hanya tes biasa,” gumamnya, mencoba menenangkan diri.

Namun, suaranya bergetar dan matanya basah oleh air mata yang sudah mengambang di pelupuk.

Ia melirik jam dinding—pukul dua belas lewat lima menit. Semua orang di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
kan bener ini Kayla hamil. kenapa kamu berpikir kaya gitu sih udah pasti Xavier akan bahagia kamu hamil loh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Firasat Buruk

    Di siang hari yang terik.Kayla duduk di kursi empuk di sudut kamar sambil memegang perutnya yang kini mulai membuncit dengan lembut.Usia kandungannya telah memasuki empat bulan, dan setiap kali dia merasakan gerakan kecil di dalam sana, hatinya dipenuhi kebahagiaan yang hangat.Namun, kebahagiaan itu selalu diiringi dengan rasa takut yang semakin hari semakin menguat.Beberapa hari terakhir, Xavier tampak berbeda. Suaminya itu semakin protektif, bahkan sedikit berlebihan.Setiap kali teleponnya berdering, Xavier akan berjalan menjauh, berbicara dengan suara rendah, seolah tak ingin Kayla mendengar.Setelah percakapan itu selesai, wajah Xavier selalu tampak tegang, dan ia berusaha tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.Kayla kemudian menghela napasnya dengan pelan. "Ada yang disembunyikannya dariku … aku tahu itu," batinnya penuh kecemasan.Setiap kali Xavier menghilang sebentar untuk menerima telepon, perasaan gelisah itu semakin kuat, seakan nalurinya memperingatkan bahwa ada bahaya

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Amarah Anthony

    Malam itu, kediaman Anthony Anderson yang megah terasa seperti medan perang yang tengah menahan letupan besar.Ruangan kerja yang biasanya sunyi hanya diterangi lampu gantung kristal, kini dipenuhi ketegangan yang begitu pekat.Seorang pria berpakaian hitam, salah satu anak buah kepercayaan Anthony, berdiri dengan tubuh gemetar di depan meja kerja besar dari kayu mahoni.Tangannya bergetar saat menyodorkan sebuah berkas hasil pemeriksaan medis.“Tu-tuan?” panggilnya dengan suara bergetar.“Hasil pemeriksaan kehamilan Nyonya Kayla sudah keluar. Jenis kelaminnya sudah bisa dipastikan.”Anthony, yang sedang duduk di kursi kulit berwarna gelap, mendongak perlahan. Sorot mata tajamnya memancarkan aura mengancam.“Cepat katakan.” Nada suaranya dalam dan dingin, namun penuh dengan ancaman yang terselubung.Anak buah itu menelan ludah sebelum akhirnya berkata lirih, “Bayinya … perempuan, Tuan.”Keheningan sejenak menyelimuti ruangan. Lalu, suara gelas kristal pecah menghantam lantai, diiringi

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Jenis Kelamin Calon Bayi Mereka

    Waktu berjalan begitu cepat. Kini, kehamilan Kayla sudah memasuki bulan keempat.Tubuhnya mulai menunjukkan perubahan yang signifikan—perutnya membuncit dengan jelas, kulitnya terlihat semakin bercahaya, meski wajahnya sering tampak lelah.Pagi itu, Kayla berdiri di depan cermin, mengelus lembut perutnya yang membulat. Senyum tipis terukir di bibirnya, namun ada bayangan cemas di matanya.“Bayiku …,” bisiknya lirih. “Semoga kau tetap sehat.”Dari balik pintu, Xavier memperhatikannya dalam diam. Mata birunya melembut saat melihat Kayla berbicara pada bayi mereka.Namun, senyum itu cepat menghilang, berganti dengan ekspresi serius penuh kekhawatiran. Ia tahu, semakin besar kandungan Kayla, semakin besar pula risiko yang mengintai.“Kayla,” panggil Xavier pelan sambil melangkah masuk.Kayla menoleh dan raut wajahnya menunjukkan sedikit keterkejutan. “Oh, Xavier. Kau sudah bangun?”“Ya,” jawabnya pendek.Dia lalu mendekat dan memeluk Kayla dari belakang, tangannya melingkari perut istriny

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Proteksi Ketat dari Xavier

    Suasana rumah Xavier yang biasanya tenang kini terasa seperti benteng pertahanan. Halaman depan dipenuhi mobil-mobil hitam berlapis baja yang diparkir berjejer rapi.Beberapa pria berbadan kekar dengan jas hitam dan telinga terpasang earphone tampak berjaga di setiap sudut rumah.Mereka memantau setiap gerakan, bahkan udara pun seakan terasa lebih berat karena ketatnya pengawasan.Xavier berdiri di balkon lantai dua, tatapan tajamnya mengawasi aktivitas di bawah. Rahangnya mengeras, sikapnya tegas dan penuh kendali.Sejak insiden kecelakaan yang hampir merenggut nyawa Kayla, dia tidak lagi percaya pada siapa pun—terutama ketika menyangkut keselamatan Kayla dan bayi yang dikandungnya.“Pastikan perimeter aman,” ucap Xavier pada salah satu kepala pengawal melalui ponsel.“Tidak ada yang masuk tanpa pemeriksaan, bahkan orang yang kami kenal sekalipun. Aku tidak ingin ada celah sedikit pun.”“Baik, Tuan Xavier,” jawab suara di seberang dengan penuh hormat.Begitu menutup panggilan, Xavier

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Anthony Mengetahui Kehamilan Kayla

    Hujan gerimis membasahi halaman luas sebuah vila mewah di pinggiran kota. Cahaya lampu taman yang redup hanya membuat suasana terasa semakin dingin dan mencekam. Di ruang kerja yang megah, aroma cerutu pekat memenuhi udara.Anthony Anderson duduk di balik meja kayu mahoni yang mengkilap, wajahnya keras dan dingin seperti batu marmer.Ia menatap tajam layar monitor di depannya yang menampilkan laporan keuangan perusahaan, namun pikirannya sedang tidak berada di sana.Ketukan pelan di pintu memecah kesunyian.Tok! Tok!“Masuk,” perintah Anthony dengan suara berat dan penuh wibawa.Pintu terbuka, memperlihatkan seorang pria berbadan kekar dengan jas hitam rapi. Anak buahnya, Marco, berdiri di ambang pintu dengan kepala sedikit tertunduk, ekspresi tegang terpancar jelas di wajahnya.“Maaf mengganggu, Tuan,” ucap Marco hati-hati. “Saya membawa laporan penting yang mungkin ingin Anda ketahui.”Anthony mengangkat kepalanya, alisnya terangkat tipis. “Katakan.”Marco melangkah masuk, lalu menu

  • Bukan Wanita Pilihanmu (Hanya Istri Pengganti)   Ketakutan dan Harapan

    Kayla duduk di tepi tempat tidur dengan kedua tangan bertumpu pada perutnya yang belum membuncit. Malam itu kamar terasa sunyi, hanya suara jam dinding yang berdetak lambat dan angin malam yang sesekali menyusup lewat celah jendela.Sorot matanya redup, penuh kegelisahan yang sulit ia sembunyikan. Pemeriksaan hari ini seharusnya membuatnya lega karena dokter memastikan bayi dalam kandungannya sehat.Namun, hasil USG yang belum bisa memastikan jenis kelamin bayi justru meninggalkan kecemasan yang menggigit pikirannya.‘Bagaimana jika bayi ini perempuan?’Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya seperti badai yang tak kunjung reda. Kayla menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan rasa takut yang muncul tanpa henti.Ia tahu, Xavier tidak pernah secara langsung menuntut dirinya untuk melahirkan anak laki-laki. Tetapi kata-kata Richard beberapa waktu lalu terngiang jel

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status