Tidak tanggung-tanggung, Kayla memesan tiga puluh roti hangat berbagai rasa, lengkap dengan kopi yang aromanya begitu pekat.Bau harum menyebar ke seluruh kafe, membuat suasana hangat semakin terasa.Saat pesanan siap, Kayla melihat beberapa karyawan kafe, termasuk Ben—seorang barista muda yang sering membantunya jika datang ke kafe itu—membantu membawa kotak-kotak roti dan gelas kopi ke mobilnya.Ben, dengan wajah tenang dan senyum sopan, mengangkat dua kotak besar sekaligus.“Hati-hati, Nyonya Kayla. Jangan sampai tumpah.”Kayla menganggukkan kepalanya lalu menutup bagasi setelah semua tersusun rapi.“Terima kasih banyak, Ben. Kalau tanpa bantuan kalian, aku tidak mungkin bisa membawa semua ini sendirian.”Namun, baru saja tangannya meraih pintu bagasi untuk menutupnya, sebuah suara bising memecah udara.“Ngenggggggggggggggggggggg!”Sebuah motor melaju kencang di jalan sempit depan kafe, hampir tidak terkendali.Kayla hanya sempat menoleh sekilas, dan dalam sepersekian detik tubuhny
Huling Na-update : 2025-08-30 Magbasa pa