Hari-hari setelah kepulangan dari rumah sakit berjalan bagai putaran roda yang tak pernah berhenti. Malam berganti pagi tanpa jeda, dan bagi Aruna, waktu seakan tak lagi linear. Semua terasa berputar di sekitar bayi kecil mereka—menangis, menyusu, tertidur, lalu kembali menangis lagi.Aruna duduk di kursi goyang di kamar bayi, rambutnya sedikit berantakan, matanya sembab karena kurang tidur. Namun di pangkuannya, bayi mungil itu tertidur pulas setelah perjuangan panjang menyusu. Nafas kecil yang teratur, dada yang naik turun begitu halus, membuat Aruna ingin menangis haru.“Tidurlah, sayang. Mama di sini … Papa juga di sini,” bisiknya lembut, mencium dahi mungil itu.Glen berdiri di ambang pintu, memperhatikan pemandangan itu dengan hati yang campur aduk. Ia sudah terbiasa menghadapi rapat besar, memimpin ratusan karyawan, membuat keputusan yang menentukan nasib banyak orang. Tapi di hadapannya kini, ada satu makhluk kecil yang seluruh kehidupannya bergantung pada mereka. Dan untuk pe
Last Updated : 2025-08-25 Read more