Semua Bab Ternyata Aku Tidak Begitu Menyukainya: Bab 21 - Bab 30

Kalya bertanya dengan bingung, "Mencari sesuatu untuk dilakukan?""Ya, tiba-tiba sekarang aku menganggur, jadi aku merasa sedikit nggak terbiasa." Viona menyindir diri sendiri, "Aku perlu mencari sesuatu untuk dilakukan. Aku juga membutuhkan uang."Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Ricky sudah membekukan kartuku. Meskipun aku masih punya sebagian tabungan, Kak Henry ingin mendirikan studio. Ini akan membutuhkan banyak biaya.""Ricky si bajingan itu membekukan kartumu juga?" Kalya tidak bisa menahan diri untuk memaki, "Bertahun-tahun ini, kamu sudah berkorban begitu banyak untuk keluarga ini. Dia bahkan nggak pernah membelikanmu sebuket bunga pun. Uang yang dia habiskan untuk kembang api Sonya saja lebih banyak daripada yang pernah dia habiskan untukmu!"Viona membalas, "Aku masih bisa mendapatkan uang dengan merawat anak orang lain. Tapi saat aku merawat mereka, yang aku dapat hanya kartu yang dibekukan."Kalya belum menikah. Setelah melihat kehidupan Viona setelah menikah yang

Air mata mengalir deras dari sudut matanya yang indah, tampak sangat menyedihkan.Wajah Ricky tegas, tatapannya tajam bagaikan pedang yang menusuk, tertuju langsung pada Viona.Sonya langsung meraih lengan Ricky. "Ricky, ini bukan salah Nona Viona .... Jangan salahkan dia, aku sendiri yang nggak berdiri dengan stabil ...."Ketika melihat situasi ini, Trey berlari menghampiri dengan cemas."Bibi Sonya, apakah kamu baik-baik saja?"Sonya memaksakan senyum sembari berkata, "Aku nggak apa-apa ...."Sebelum kalimatnya selesai, Sonya tiba-tiba pingsan.Ricky tidak memedulikan Viona lagi. Dia memeluk Sonya, lalu berjalan cepat menuju tempat parkir.Trey juga mengikuti langkah mereka. Kedua orang itu sama sekali tidak melirik Viona sepanjang prosesnya.Viona menatap punggung Ricky dan Trey yang menjauh, hatinya seolah tenggelam dalam air dingin di bawah gletser.Viona memejamkan mata, mengambil napas dalam beberapa kali, lalu perlahan-lahan meninggalkan tempat itu dengan kaki yang gemetaran.…

"Pembunuh memang harus dijatuhi hukuman mati!"Para gadis ini sangat emosional. Tatapan mereka garang, ekspresi mereka mengerikan, seakan ingin mencabik Viona!Orang yang tidak mengetahui situasinya mungkin mengira Viona adalah musuh yang membunuh Ayah mereka.Melihat ekspresi orang-orang ini, Viona bisa menebak bahwa gadis-gadis ini mungkin adalah penggemar Sonya.Viona jarang bermain sosial media. Sebelumnya, dia tidak tahu bahwa Sonya memiliki sekelompok pendukung yang setia di internet.Setelah mencari tahu kemarin, Viona baru mengetahui bahwa penggemar Sonya sudah mencapai puluhan juta.Penampilannya lemah lembut serta cantik, keahliannya dalam bermain biola juga bagus. Selain itu, meski dia menderita penyakit parah, tetapi dia tetap hidup dengan positif dan bekerja dengan keras. Ini menarik banyak sekali penggemar.Hanya dalam setengah tahun, popularitas Sonya ternyata sudah setara dengan artis di dunia hiburan.Sonya yang hanya orang biasa bisa memiliki popularitas seperti itu.

Petugas muda itu mengangguk pelan.Melihat hal itu, penyidik pun menoleh ke arah Viona."Nona Viona, ada saksi mata baru yang muncul. Kasus ini perlu diselidiki lebih lanjut. Maaf, untuk saat ini Anda belum diperbolehkan meninggalkan tempat ini."Saksi mata?Jika memang benar ada saksi mata, kasus ini tidak akan sampai menjadi sebesar ini.Lalu, di saat seperti ini, tiba-tiba muncul seorang saksi mata.Viona merasa seperti jatuh ke dalam lubang es, tubuhnya membeku.Mungkin orang itu tahu situasi Viona sekarang, lalu dengan sengaja mengirim seseorang untuk bersaksi melawan dirinya, ingin menjatuhkannya.Pikiran yang sejahat itu, benar-benar membuat bulu kuduk merinding!Penyidik itu menatap Viona dengan sopan, tetapi suaranya tetap tegas."Nona Viona, mohon kerja samanya dalam penyelidikan kami."Viona segera menenangkan diri. "Apa aku boleh tahu siapa saksi itu?"Petugas itu menggelengkan kepala. "Maaf, demi keselamatan saksi, untuk saat ini kami nggak bisa memberi tahu informasi soal

Viona ingin mendorong para reporter itu dan pergi dari sana, tetapi lingkaran yang dibentuk oleh para reporter itu bagaikan tembok baja yang kokoh."Nona Viona, tolong jawab pertanyaanku!""Nona Viona ….""Nona Viona …."Para reporter ramai berceloteh di telinga Viona.Tiba-tiba, entah siapa yang tak sengaja mendorongnya hingga Viona terjatuh keras ke tanah.Saat Viona berusaha bangkit dengan susah payah, tiba-tiba seseorang berteriak kaget."Ah! Ada yang memukul! Nyonya Viona memukul orang!"Entah siapa yang berteriak seperti itu, tetapi seketika semua lampu kilat kamera diarahkan ke Viona, memotret tanpa henti.Keributan di telinganya dan wajah-wajah asing di depannya, bagaikan iblis bertopeng yang mengepungnya, membuat Viona nyaris tak bisa bernapas.Tiba-tiba, terdengar suara rendah dan dingin dari luar kerumunan."Minggir semuanya!"Semua orang pun menoleh. Mereka melihat seorang pria berdiri tegak di belakang mereka.Mata Viona langsung membelalak.Itu Steven.Saat semua orang ma