"Ricky, apa kamu nggak merasa terlalu gegabah main menghukumku hanya dengan mengandalkan kesaksian sepihak dari beberapa orang yang lewat?"Meskipun begitu, Ricky sudah berbeda dari yang dulu. Setidaknya, pria itu masih berusaha menyelidiki terlebih dulu dan bukannya langsung memercayai Sonya begitu saja.Masalahnya, semua yang Ricky selidiki adalah apa yang Sonya ingin pria itu lihat."Apa maksudmu, Viona?"Viona menatap wajah Ricky yang tampan dan terkesan dingin itu, lalu berkata, "Maksudku, aku nggak menabraknya. Aku nggak akan meminta maaf pada Sonya. Aku justru maunya dia yang minta maaf padaku."Sorot tatapan Ricky pun berubah menjadi dingin."Viona, apa sulitnya sih minta maaf?""Minta maaf memang mudah, tapi itu hanya berlaku kalau memang aku salah," sahut Viona dengan dingin. "Aku nggak salah apa-apa, jadi kenapa juga aku harus minta maaf?""Entah sengaja atau nggak, kenyataannya kamu sudah menabrak seseorang. Kamu harus minta maaf," kata Ricky dengan ekspresi dingin."Kamu b
Baca selengkapnya