Arif menatapnya bingung, khawatir. "Saya... saya minta maaf! Kamu nggak apa-apa kan? Apa saya harus bawa ke rumah sakit?" tanyanya panik.Amira dengan perlahan membuka matanya, seolah masih merasakan sakit yang luar biasa. "Aduh... aku nggak tahu, rasanya pusing banget. Tapi... tapi aku nggak bisa berdiri, tolong bantu aku," jawabnya dengan suara lemah, seolah-olah benar-benar membutuhkan pertolongan.Arif terlihat semakin bingung, tetapi dia segera mengangguk dan mencoba membantu Amira berdiri. "Ayo, ayo saya bantu. Kamu harus hati-hati, jangan sampai cedera lebih parah," ucapnya panik.Arif memegang lengan Amira, mencoba membantu nya berdiri. Beberapa saat, mata mereka beradu. Darah Arif berdesir saat menyadari baju mahal yang dikenakan Amira. Arif merasa ada yang aneh, tapi ia tak bisa mengabaikan kecantikan wanita itu."Maafkan saya, tadi saya hampir menabrakmu," ujar Arif sambil mencoba untuk tetap tenang meski hatinya mulai berdebar lebih cepat. "Apa kamu ingin saya antar ke rum
Last Updated : 2025-06-20 Read more