"Kamu bisa panggil aku sesuka dan senyaman aku, Ami," jawab Handoko lembut. "Bisa turunkan aku, Mas? Tidak enak kalau dilihat tetangga kita pelukan di luar rumah seperti ini." Handoko menurun kan Amira perlahan-lahan. "Dengar kan aku, Ami. Kamu tidak harus membalas perasaan ku padamu. Kamu bisa tetap menganggap ku sebagai adik ibu mu sampai kapan pun. Lalu satu hal yang pasti, Ami. Repotkan aku dalam segala hal. Kalau kamu butuh bantuanku, mungkin menggantikan bohlam, memasang gas LPG, mengangkat galon, atau mengusir kecoa dan tikus pun, silakan panggil aku. Aku akan datang selama sedang tidak ada klien. Ingat itu, Ami. Jangan pernah canggung, sungkan, atau merasa terbebani dengan kenyataan yang baru saja kamu ketahui," ujar Handoko panjang lebar. Amira hanya menghela napas panjang dan mengangguk. ***Langit sore tertutup awan kelabu ketika jeruji besi penjara menutup rapat di belakang mereka. Bau lembap, suara langkah berderak di lantai beton, dan tatapan kosong para tahanan lain
Last Updated : 2025-06-25 Read more