"Di tempat sampah sebelah mejamu," kata Hubert.Tanpa berpikir panjang, Arlina langsung berjalan ke tempat sampah itu, menginjak pedalnya untuk membuka, tetapi isinya sudah kosong.Dia langsung teringat pada petugas kebersihan yang tadi datang mengambil sampah. Dia buru-buru ke pos perawat dan bertanya, "Kalian punya nomor telepon bibi petugas kebersihan nggak? Boleh minta?"Perawat bisa melihat Arlina sangat cemas, jadi dia cepat-cepat menenangkannya, "Dokter Arlina, jangan panik ya. Aku cari sekarang juga."Sambil menunggu, Arlina terus berdoa dalam hati, berharap petugas kebersihan itu belum sempat membuang sampahnya. Dia masih memeluk sisa harapan terakhir."Ketemu," kata perawat itu akhirnya.Arlina segera mengeluarkan ponsel dan menekan nomor yang disebutkan. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya tersambung."Halo, siapa ya?" Terdengar suara petugas kebersihan di ujung sana."Bi, ini Arlina." Arlina berusaha tetap tenang. "Sampahnya sudah dibuang belum? Ada barang penting mil
Read more