Setelah sekelompok orang itu mengisi tenaga dengan camilan, mereka kembali melanjutkan pendakian. Begitu jarak mereka mulai menjauh dari rombongan lain, Arlina mulai menggoda, "Pak Rexa, gimana sih? Cuaca sepanas ini, lepas saja dong jaketnya."Mata Arlina berkilat nakal. Sambil berkata demikian, dia bahkan sengaja menarik ritsleting jaket Rexa. Keberaniannya benar-benar semakin menjadi-jadi. Rexa hanya menatapnya dengan tatapan yang sedikit berkilat, tetapi dia tidak menghentikannya.Tangan Arlina sudah menyentuh kerah bajunya. Melihat Rexa tidak menolak, kini dia malah jadi serba salah."Tarik, dong," ucap Rexa sambil menatap langsung padanya. "Sekalian biar yang lain bisa lihat hasil karya kamu."Tadinya Arlina hanya ingin menggoda, tetapi sekarang malah tidak berhasil melampiaskan kekesalannya. Dia mendengus kesal, lalu memelototi Rexa sambil menahan malu."Sudah ah, nggak mau main sama kamu lagi," cetusnya.Setelah itu dia mempercepat langkah, meninggalkan Rexa di belakang. Rexa t
Read more