Arlina berdiri di samping, mengatupkan bibirnya dan memanggil, "Ayah."Godric meliriknya sekilas, lalu matanya mengamati sekeliling ruangan. "Mana adikmu? Belum pulang?"Arlina baru hendak berkata tidak tahu, tapi terdengar suara Heidy menyahut, "Tadi aku sudah telepon, dia bilang lagi main basket sama temannya. Dia baru selesai dan sedang dalam perjalanan pulang."Godric mendengus, "Tahunya cuma main basket seharian, nggak mau belajar yang bagus. Dasar nggak berguna.""Dia baru kelas satu SMA, dari mana kamu tahu nggak berguna? Mana ada ayah yang ngomong begitu tentang anaknya," kata Heidy.Setelah lauk dihidangkan di meja, mereka bertiga duduk di meja makan, tetapi tidak ada yang mulai makan. Selama Max belum pulang, mereka tidak akan makan duluan. Arlina sudah terbiasa dengan ini. Dia menatap butiran nasi di depannya sambil melamun."Kenapa Max belum pulang juga ya? Jangan-jangan terjadi sesuatu?" kata Heidy dengan cemas."Anak sebesar itu, mana mungkin kenapa-kenapa." Meskipun berk
Read more