Tangannya menyentuhku, mengoleskan minyak esensial, mengusap dan menggoda.Jepitan itu menjepit dan aku menjerit kesakitan, seolah-olah aku sedang mengerang.Seketika aku tidak berani bersuara lagi.Wilsen malah menyemangatiku, “Nyonya, jangan menahannya, jika kamu terlalu menekannya, dadamu akan tersumbat.”Sekarang aku tidak berani menggigit bibirku untuk menahannya, dia juga benar-benar memberiku alasan untuk melepaskan hasratku, aku membuka bibir merahku dan mengerang pelan.Bulu itu menyapu dan kekuatan penjepit itu terus mengencang, aku tenggelam dalam suasana kesakitan dan kebahagiaan, seolah-olah aku dikirim ke awan.Tiba-tiba, sebuah tangan turun di sepanjang dadaku, melingkari pusarku dan kemudian tenggelam ke dalam gaun tidurku.“Ah...”Rangsangan yang sangat besar itu membuatku kehilangan kendali.Firasatku merasa bahwa ini salah.Namun, tubuhku sangat ingin terjadi lebih banyak hal.Saat dia menarik kembali tangannya, aku benar-benar ingin memintanya untuk menyentuhku lagi
Magbasa pa