Andara benar-benar tidak suka mendengar kalimat terakhir Ananta. Seolah pria itu baru saja memberi hadiah perpisahan. "Mas ngomong begitu kayak mau pergi jauh."Tapi saat Andara protes, Ananta hanya tersenyum. Andara menatap suaminya itu lekat-lekat dengan tatapan menyelidik, mencoba menebak isi senyum tipis Ananta yang tidak menjelaskan apa pun. Lelaki itu malah berbalik, mengambil sesuatu, lalu kembali berdiri di depannya dengan tangan terulur.“Apa lagi ini, Mas?” tanya Andara curiga.“Hadiah. Biar kamu berhenti marahnya."Andara menerima kotak itu perlahan, jemarinya gemetar tidak sadar saat membuka penutupnya. Di dalamnya terdapat sebuah sebuah botol parfum bening dengan label Lily of the Valley.Aroma lembut bunga mewah itu menyapu hidungnya begitu botol dibuka.“Aku sengaja beliin buat kamu. Parfumnya nggak pasaran, bahkan nggak ada di katalog. Mereka hanya produksi tiga puluh botol setahun untuk koleksi eksklusif,” ujar Ananta tenang, seperti baru saja menyebut hal sepele. “
Last Updated : 2025-08-04 Read more