Menit demi menit berlalu dalam ketegangan. Satu jam, dua jam, tiga jam, empat jam, lima jam, hingga enam jam terlewati. Proses transplantasi masih berlangsung di dalam sana. Sementara di luar, Shankara, Ello, dan Kemal yang datang setelah mendapat kabar dari Ello, menanti dalam kekhawatiran. Kecemasan mereka jauh lebih besar karena yang dipertaruhkan di dalam sana ada dua nyawa, bukan hanya satu. Beberapa teman Ananta dan juga Andara datang silih berganti. Mereka menanyakannya, menyampaikan doa dan harapan, kemudian pergi, menyisakan hanya tiga orang laki-laki yang saat ini tengah mengelilingi meja bundar kafetaria rumah sakit. Tiga piring makanan dan tiga gelas minuman terhidang di atas meja. Namun, tidak seorang pun yang berselera. Padahal makanan yang tersaji saat ini adalah makanan-makanan lezat seperti nasi putih aromatik, sup, dimsum dan soto. Shankara mengambil sumpit, menjepit sepotong dimsum, lalu
Last Updated : 2025-09-23 Read more