Andara menatap jalanan pagi dari jendela mobil. Sementara Ello mengemudi dengan kecepatan sedang. Musik lembut mengalun dari speaker menemani perjalanan mereka.“Aku senang akhirnya kamu balik kerja lagi, Ra,” celetuk Ello dari balik kemudi. “Gimana rasanya setelah lama hiatus?”Andara menoleh memandangnya. “Pastinya kangen banget. Rasanya agak aneh juga, tiba-tiba harus bangun pagi lagi, ngecek peralatan, siap-siap semua sendiri,” jawabnya sambil tersenyum tipis.“Tapi Mas Nata ngizinin, kan? Soalnya aku perhatiin pas jemput tadi matanya kayak laser ngikutin kamu.”Andara sontak tertawa mendengar kata-kata Ello. Pun dengan lelaki itu. "Ngizinin kok. Cuma ya itu, nanyanya banyak banget. Mulai dari jam berangkat, pergi sama siapa, siapa klien aku, sampai siapa yang bakal mandiin dia nanti. Pokoknya banyak."“Nah, kan, posesifnya keluar. Tapi ya wajar, dia, kan, baru pulih, masih gampang khawatir. Apalagi nggak bisa ke mana-mana. Biasanya laki-laki yang cuma di rumah, nggak bisa ngapa-n
Last Updated : 2025-09-26 Read more