Sementara itu di dalam rumah, langkah Gallen terhenti di ambang dapur.Ia menatap diam-diam ke arah istrinya yang berdiri di sana, sibuk memotong sayuran. Tapi gerakannya terlihat lesu, tatapannya kosong. Seolah tubuhnya di situ, tapi jiwanya mengembara entah ke mana.Belum sempat Gallen bersuara, tiba-tiba Alina tersentak. Ujung pisau tajam menyayat ujung jarinya.Dengan cepat Gallen menghampiri, meraih tangan Alina dan memeriksanya. Luka itu cukup dalam, darah segar langsung mengalir, membasahi jari mungil itu.Alina buru-buru menarik tangannya, tapi Gallen menahannya. Ia mengambil tisu, membalut luka itu dengan cekatan, lalu menarik kursi mini bar mendekat.“Gallen, aku—”“Duduk,” ucapnya pelan tapi tegas. Tatapannya serius, penuh perhitungan.Tanpa banyak tanya, Alina menurut dan duduk. Gallen segera mengambil kotak P3K dari kabinet atas, lalu duduk di hadapannya.Hanya butuh beberapa menit bagi Gallen untuk membersihkan luka di jari telunjuk Alina, lalu menempelkan plester dengan
Last Updated : 2025-07-19 Read more