Pukul tujuh pagi, aku sudah berdiri di depan ruang latihan. Kaos hitam ketat dan celana panjang fleksibel menempel di tubuhku. Rambutku kuikat setengah ke atas, dan eyeliner tipis masih membingkai mata—bukan karena ingin tampil, tapi karena itu bagian dari caraku menjaga kendali atas diriku sendiri.Pintu terbuka. Grayson sudah di dalam.Ia berdiri di tengah ruangan dengan tangan di saku celana, mengenakan baju hitam yang sama gelapnya dengan matanya. Tak ada kata sapaan. Hanya tatapan pendek, lalu kepalanya mengangguk.“Aku tidak memanggil Damien pagi ini,” katanya pelan.Aku mengerutkan alis. “Kenapa?”“Karena ini bukan sesi latihan.”Ia berjalan ke arah dinding dan menekan satu panel tersembunyi. Pintu samping terbuka perlahan, menyingkap ruangan kecil yang dipenuhi layar, laci besi, dan sebuah proyektor tua.Aku mengikutinya.Grayson duduk di kursi kayu. Aku berdiri, menunggu instruksi.“Duduklah.”Aku menuruti.Ia membuka laci dan mengeluarkan satu benda yang membuat napasku terc
Terakhir Diperbarui : 2025-07-10 Baca selengkapnya