Semua Bab Gairah Liar Sahabat Suamiku: Bab 111 - Bab 120

Begitu pesta pernikahan selesai, Zwetta langsung saja menuju kamar pengantin mereka yang ada di hotel tersebut. Sedangkan Alan masih mengurus sesuatu. Lalu Zwetta segera membersihkan dirinya.Sedangkan Keenan sudah dititipkan pada Trisha. Sebelum itu Zwetta sudah melakukan tugasnya yaitu memberikan Keenan ASI agar malam ini waktunya dengan Alan tak diganggu. Trisha paham bahwa pasangan yang baru saja sah sebagai pasangan suami istri itu membutuhkan waktu berdua.Setelah urusan Alan selesai, pria itu segera menyusul sang istri ke kamar. Alan sudah tak sabar bertemu dengan sang istri dan mereka akan melakukan hal yang panas. Hal yang sudah lama mereka tak lakukan semenjak Zwetta melahirkan putra mereka.Kini hal yang ditunggu tiba, Alan merindukan Zwetta. Begitu juga dengan sebaliknya, maka itu Alan dengan semangat menuju kamar mereka. Begitu ia b

Alan semakin intens sehingga terdengar suara basah yang luar biasa di sana. Lengkingan keras Zwetta akhirnya keluar saat pelepasannya datang. Saat Zwetta menjerit Alan turun ke bawah dan menenggelamkan wajahnya lalu menjilati cair cinta milik istrinya yang keluar itu.Kewanitaan Zwetta terasa sangat sensitive, beberapa bulan ia tak merasakan pelepasan tersebut. Tetapi Alan bermain semakin liar di bawah sana. Zwetta kembali merasakan geli yang luar biasa di bagian perutnya.“Selalu nikmat Baby,” gumam Alan tanpa melepas mulutnya dari bibir kewanitaan sang istri.Zwetta terus menggelinjang dan meremas rambut suaminya dengan tidak karuan. Lidah Alan menyesap masuk ke dalam liang yang basah itu. Lalu mulai bergerak keluar masuk. Kedua tangannya menahan bokong sintal istrinya yang kini terangkat.&ldqu

Saat di bandara Dion membantu Alan untuk membawa barang mereka. Sedangkan Zwetta menggendong putranya. Setelah bagasi masuk barulah mereka bisa bicara sebelum Zwetta dan Alan masuk ke dalam gerbang ke berangkatan.“Alan,” panggil Dion.“Ya?”“Tolong pastikan Zwetta aman. Tempatmu lahir bukanlah tempat di mana Zwetta berasalah. Zwetta tak tahu apa-apa di sana karena dia besar di sini. Tolong pastikan Zwetta aman, lindungi dia. Jangan biarkan Zwetta disakiti siapapun termasuk Ayahmu. Aku sangat mengenal seperti apa Ayahmu, tolong lindungi dia dari Ayahmu. Buat ayahmu bisa menerimanya dan menyukainya. Jangan biarkan ayahmu menyakitinya,” kata Dion dengan tegas.Zwetta melihat rahang Alan mengeras ketika Dion mengatakan hal itu. Zwetta segera menggenggam tangan Alan menenangkan

Pria itu terus saja menghujamnya lebih dalam dan lebih liar. Ia mengangkat sebelah kaki Kimberly, menyandarkannya di bahunya sendiri untuk memperdalam penetrasinya. Sudut itu jelas berbeda terasa.Karena akhirnya semakin menghantam titik kenikmatan Kimberly berulang kali. Tangannya tak berhenti menyika payudara Kimberly, kini meremasnya lebih kuat, cubitannya bahkan lebih kasar dan tajam.“Apa kau menyukainya jalan?” geram Dion.Kimberly tak mempersoalkan panggilan itu. Kimberly juga tak bisa marah ataupun berbohong. Wanita itu menganggukkan kepalanya. Puncak kedua datang lebih dahsyat dari yang pertama. Diiringi isak tangis kenikmatan yang tertahan.Tubuhnya kembali kejang dan kali ii ia merasakan cairan hangat menyembur dari liangnya. Dion membalik tubuh Kimberly, mengangkatnya dan mendudukkanny

Setelah istirahat selama dua hari di apartement milik Alan, kini tiba saatnya mereka mengunjungi rumah orang tua Alan. Keenan berada di pangkuan Zwetta. Alan yang mengendarai mobilnya sendiri.Jantung Zwetta berpacu dengan sangat cepat. Bagaimanapun Zwetta merasa takut, ini pertama kalinya ia akan bertemu dengan keluarga Alan. Zwetta jelas terlihat sangat gelisah dan Alan sadar akan hal itu.“Apakah kau gugup, Baby?” tanya Alan lembut sambil menggenggam tangan Zwetta ketika mereka sedang berhenti karena lampu lalu lintas sedang berubah menjadi merah.“Ya,” jawab Zwetta jujur.Zwetta tak bisa membohongi Alan, bagaimanapun suaminya itu akan mengetahui kegelisahannya.“Aku akan ada di sisimu Baby, jangan khawatir. Kau tak perlu gugup,” kata