Semua Bab Yang Tersisa Hanyalah Kenangan: Bab 11 - Bab 20

Namun, Della malah menjawab dengan serbasalah, "Tuan, barang-barang itu sudah ditemukan." Gavin langsung bertanya, "Di mana barang-barang itu? Nayla yang mengambilnya? Di mana dia? Aku mau tanya langsung ke dia!" Della menjawab dengan ragu, "Nggak, barang-barang itu ada di tangan seorang gelandangan. Dia bilang, di suatu sore, seorang gadis cantik berwajah pucat kasih barang-barang itu kepadanya. Dia ingin hentikan gadis itu, tapi gadis itu sudah langsung pergi dengan begitu saja.""Setelah bertanya, dia baru tahu barang-barang itu sangat berharga dan nggak berani menerimanya. Jadi, dia lapor polisi. Polisi sudah cari pemiliknya cukup lama sebelum berhasil temukan kita. Baru saja ...." Ketika Della berbicara, satpam pos vila sudah datang dengan membawa beberapa kantongan kertas. Gavin menghampirinya dan melihat bahwa itu semua adalah hadiah berharga yang diberikan Nayla kepadanya selama beberapa tahun terakhir. Anting-anting, jepit rambut, kalung, gelang, dan barang-barang lain yan

Teman-teman Gavin juga telah diblokir oleh Nayla. Jadi, dia pun pulang ke rumah."Ayah, Ibu, Nenek, kalian semua tahu Nayla mau pergi, kenapa kalian nggak kasih tahu aku?"Anita bertanya balik dengan tenang, "Memangnya kenapa kalau kami beri tahu kamu? Aku sudah nasihati kamu berkali-kali untuk berhenti bersikap bodoh atau konyol. Semua orang punya perasaan dan akan selalu mengingat luka yang mereka terima waktu disakiti. Memangnya kamu dengar nasihatku?""Tapi, kalian nggak bilang dia akan pergi!"Anita pun tertawa. "Memangnya kenapa kalau kami ngomong? Waktu kamu usir Nayla dari rumah, dia ada pulang untuk kemas barang-barangnya, 'kan? Kalian tinggal bersama, dan dia sudah kemas semua barang-barangnya di rumah. Kalau kamu sedikit lebih perhatian, mana mungkin kamu nggak tahu? Waktu itu, memangnya kamu nggak tahu dia mau pergi? Apa yang kamu lakukan waktu itu?"Gavin mengepalkan tangannya erat-erat hingga kukunya menancap ke dagingnya. Akan tetapi, dia tidak merasakan apa pun. Saat it

Ketika Gavin berangsur-angsur mengetahui sifat asli Elina, Nayla yang berada jauh di kota pesisir sudah mulai bekerja. Ketika masih mengelola Grup Winowa, dia juga mendirikan sebuah perusahaan kecil.Berhubung Nayla mengambil jurusan ilmu komputer di kampus dan suka menulis kode, atas saran Fiona dan yang lainnya, dia pun mendaftarkan sebuah studio kecil. Tak disangka, studio itu ternyata berkembang makin besar dan akhirnya menjadi sebuah perusahaan.Namun, hanya ada beberapa karyawan di perusahaan ini dan mereka biasanya bekerja secara online. Jadi, kepindahan Nayla juga tidak berpengaruh pada perusahaan itu.Setelah Nayla memutuskan untuk menetap di kota pesisir ini, Fiona menyarankannya untuk mendirikan tempat kerja resmi. Nayla menyetujui saran itu. Dia pun membeli rumah yang ditinggalinya sekarang dan akan menjadi tetangga jangka panjang Fiona sekeluarga.Fiona sekeluarga sangat gembira. Apalagi Kenneth, dia sama sekali tidak menyembunyikan kegembiraannya. Dia takut membuat Nayla

Gavin memblokir kartu Elina, juga membatalkan kamar hotel yang dipesannya untuk Elina. Meskipun manajer hotel mengatakan bahwa uang yang telah dibayar akan hangus dengan membatalkan kamar hotel sekarang, Gavin bersikeras untuk membatalkannya.Gavin juga memberi tahu semua orang bahwa Elina adalah penipu. Siapa pun yang berteman dengan Elina setara dengan menentangnya.Saat ini, Elina baru menyadari bahwa dirinya sama sekali tidak mampu menertawakan Gavin. Dengan menyinggung Gavin, bahkan hal-hal seperti makan dan menginap pun menjadi masalah.Elina ingin mencari Gavin untuk meminta maaf, tetapi Gavin telah memblokir semua informasi kontaknya. Dia ingin pergi ke rumah Gavin untuk meminta maaf dan membujuknya agar berubah pikiran, tetapi Gavin telah berpesan pada satpam untuk melarangnya memasuki area vila. Dia sama sekali tidak bisa bertemu dengan Gavin.Keadaan Elina benar-benar sangat menyedihkan. Dia tidak punya tempat tinggal. Jadi, dia hanya bisa menghubungi teman-temannya. Namun,

Pada saat ini, Gavin teringat nasihat neneknya lagi. Dia pun menyadari bahwa ucapan neneknya benar.Gavin merasa ragu cukup lama. Dia bersembunyi di dalam rumah dan tidak berani menyalakan lampu. Dalam kegelapan, dia merasa seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dia tidak melakukan kesalahan apa pun, juga tidak kehilangan apa pun. Orang yang ingin dia temukan masih ada.Namun, setiap kali bermimpi, Gavin akan memimpikan mata Nayla yang tenang, lalu terbangun dengan keringat dingin. Setelah akhirnya tertidur, dia akan terbangun oleh mimpi buruk seperti itu. Hal ini terjadi berulang kali.Setelah terpuruk cukup lama, Gavin akhirnya menyadari kenyataan. Tidak ada gunanya dia begitu pengecut dan terus bersembunyi. Dia pun kembali ke rumah lamanya.Anita sedang menonton drama klasik yang sama dengan yang ditontonnya setelah pesta ulang tahunnya. Drama klasik itu merupakan drama favoritnya. Dia tidak pernah bosan menontonnya. Sesekali, saat suasana hatinya sedang bagus, dia akan ikut menyenandu