pov Caroline Kematian Edgar sangat mengguncangku, aku tidak ingin percaya. Saat Alan mengabarkan kematiannya, duniaku runtuh dan gelap. Aku seperti terjatuh di jurang tak berujung. Sepertinya aku pingsan, saat aku terbangun sudah ada beberapa orang yang datang melayat. Urusan rumah sakit Alan dan Billy yang mengurusnya. Aku terlalu lemah untuk itu semua. Paman dan bibi datang langsung memelukku, membuat tangisku kembali pecah. Beberapa hari setelah pemakaman, paman dan bibi menemaniku di rumah. Kekosongan itu belum sepenuhnya mencekam. Setelah paman dan bibi pulang aku memberanikan diri membuka surat yang di tinggalkan Edgar. Begini isi suratnya. 'Sayaang, maaf. Aku benar - benar minta maaf, aku salah maaf. Rasa sayangku padamu mencegahku untuk berterus terang. Aku takut membuatmu bersedih, kesedihanmu melukaiku. Jadi aku memohon untuk dimaafkan. Saat dokter mendiaknosa penyakitku, aku sangat syok. Selain prediksi umurku yang tak lama lagi, aku, aku juga sudah tidak bisa lag
Last Updated : 2025-11-08 Read more