Fiona malah tersenyum melihat siapa yang datang. Melepas pegangan tangannya dari pembatas ranjang, Fiona memutar tubuh ke arah pintu dengan masih memasang senyum di wajahnya.“Lihat, siapa yang datang, Pa.” Fiona melirik pada Dimas yang terdiam dengan tatapan tak tertuju padanya, membuat senyumnya memudar.Dengan tatapan dipenuhi kebencian, Fiona berkata, “Ternyata si anak panti kesayangan.”Ayudhia melangkah menghampiri Fiona, lalu berdiri tak jauh dari Fiona.“Hentikan apa pun yang sedang kamu lakukan, Fiona. Perbuatanmu benar-benar sudah keterlaluan,” kata Ayudhia dengan tatapan tajam pada Fiona.Mendengar apa yang dikatakan Ayudhia, Fiona tertawa begitu keras.Ayudhia mengerutkan kening melihat tingkah Fiona, dia menoleh sekilas pada Dimas yang ternyata menatapnya sebelum kembali memandang pada Fiona.“Ayudhia, Ayudhia, apa sekarang kamu sedang bermain menjadi pahlawan? Ah … apa kamu memberi perhatian agar kamu bisa diterima lagi di keluarga Ardhana, lalu menguasai harta mereka, pa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-21 Baca selengkapnya